Hanya Modal Ijazah Paket C, Bocah 14 Tahun Ini Lulus SBMPTN Masuk ITB
"Ijazah paket A (SD) diambil waktu dia umur 8 tahun," ujar Yanti, ibu Musa Izzanardi Wijanarko
Satu tahun berjalan Izzan pun mampu menyelesaikan soal-soal dan rumus matematika yang dipelajari anak-anak SMA.
"Matematika kelas 1 SD sampai kelas 1 SMA ditempuh dalam waktu satu tahun karena dia cuma belajar matematika saja. Tulisannya juga acak-acakan karena jarang nulis. Umur 7 tahun Izzan mulai belajar fisika," tuturnya.
Ilmu fisika terus dipelajari secara tekun oleh Izzan.
Bahkan, di usianya yang masih 7 tahun dia mampu menyelesaikan soal-soal fisika setingkat kelas 3 SMP.
Salah satu teori fisika yang dipejari oleh Izzan adalah teori fisika gasing.
Kewalahan
Yanti mulai kewalahan menanggapi rasa ingin tahu Izzan yang mulai membesar ketika usia putranya 8 tahun.
Dia pun tidak mampu lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Izzan.
"Umur 8 tahun dia bisa menyelesaikan matematikan kelas 3 SMA. Pertanyaannya juga sudah mulai tidak bisa saya imbangi. Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana menurunkan diferensial benda ke dimensi N," ujarnya.
Selain itu, Izzan yang masih berusia 8 tahun juga pernah mempertanyakan tentang matematika sudut bola.
"Saya tanya teman saya yang tamatan astronomi, kata dia itu dipelajari nanti pada tingkat 3 kuliah astronomi tentang sudut 3 dimensi," ungkapnya.
Yanti pun akhirnya bolak balik berkonsultasi dengan dosen-dosen matematika ITB seperti Agus Jodi dan Oki Neswan.
Kedua dosen tersebut juga tidak mampu memberikan banyak solusi.
Oki Neswan pun menyuruh agar Izzan mengikuti SBMPTN agar bakatnya bisa diasah di ITB.
Dengan penuh kesabaran, Yanti pun membimbing Izzan selama beberapa tahun agar bisa ikut ujian persamaan untuk mengambil ijazah paket A hingga C.