Banyak Tertawa akan Mematikan Hati, Tertawa Jangan Berlebihan
Islam melarang kita tertawa berlebihan. Sebaliknya, Islam mengajarkan untuk selalu tersenyum. Karena tersenyum merupakan sedekah. Hal ini sesuai denga
Namun, hubungan di antara mereka tidak selalu stabil.
Ketika proporsi yang satu terlalu tinggi, ketidakseimbangan pun akan muncul ke permukaan.
Di sinilah relevansi wasiat Rasulullah SAW terlihat.
Terlalu banyak tertawa akan menaikkan kadar endorfin sampai batas optimal.
Akibatnya, kadar serotonin dalam tubuh menjadi rendah.
Allah SWT menciptakan endorfin dan serotonin dari bahan baku yang sama.
Ketika endorfin terlalu banyak diproduksi, bahan baku serotonin akan terserap habis.
Efeknya, pada satu sisi akan merasa kegembiraan, tapi ketika gembira tersebut mencapai titik optimal, hormon penyeimbang tidak lagi di produksi.
Karena itu jangan heran, orang yang banyak tertawa cenderung menjadi pribadi yang gelisah, orang akan mudah tertawa paranoid, mudah berburuk sangka, shalat pun tidak khusyu’.
Semakin lama, hatinya akan mati, tidak lagi sensitif.
Ketika orang lain mendapatkan kesusahan, ia tidak lagi peduli, karena sibuk dengan kegelisahannya sendiri.
Tertawa bisa menjadi obat jika sesuai takaran.
Namun, bisa menjadi “racun” jika over dosis.
Ada beberapa manfaat dari tertawa yang dilakukan secara proporsional, diantaranya mengurangi stres, menurunkan tekanan darah tinggi, membawa keseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh, serta mencegah penyakit.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2000 lalu, membuktikan bahwa tertawa bisa membantu kesehatan jantung.