Ramadan 1438 H
Bakso Beranak Bisa jadi Menu Berbuka Puasa Lho, Mau Tahu Gimana Sejarah Awalnya?
Bakso atau baso adalah jenis panganan berbentul bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia.
SRIPOKU.COM -- Bakso, siapa sih yang ga kenal makanan berbentuk bulat yang satu ini?
Bakso atau baso adalah jenis panganan berbentul bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia.
Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau.
Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang goreng dan seledri.
Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar.
Berbagai jenis bakso pun sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan ataupun mal-mal.
Tak hanya itu irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.
Beberapa waktu yang lalu, media sosial sempat diramaikan dengan bakso olahan variasi baru, yaitu bakso beranak.
Mendengar namanya saja sudah unik dan membuat kita penasaran bagaimana olahan baru bakso tersebut bisa lumayan populer.
Usut punya usut, bakso beranak ini diketahui berawal dari Kota Wonogiri, Jawa Tengah.
Berawal dari Warung Bakso Mboyong Kalengan, Sukardianto, sang owner warung toko tersebut memaparkan sedikit soal awal mula ide pembuatan bakso beranak ini.
Sukardianto memberi nama baksonya bakso beranak agar orang penasaran.
Ide pembuatan bakso beranak ini pertama kali lahir saat usahanya yang digeluti sejak puluhan tahun menghadapi kondisi yang sulit.
‘’idenya muncul waktu saya melototi bakso sama istri. Saya tanya sama istri bagaimana caranya biar dagangan laris. Tiba-tiba muncul ideuntuk buat bakso berisi bakso kecil dan urat. Lalu coba-coba.’’ Jelasnya.