Astaga! Burung Merpati Ini Jadi Tersangka, Ternyata Ia Melakukan Perbuatan Ilegal Ini

Burung merpati pembawa dari ras ras ras Homer digunakan untuk membawa pesan dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Namun, fenomena kali ini sungguh

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Viral4real

Pada dosis tinggi, pengguna mengalami efek yang disebut sebagai pengalaman "K-Hole", "keluar dari tubuh" atau "menjelang kematian"

Merpati pos

Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan.
Dikutip dari wikepadia, merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi, dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama, sehingga surat yang disampaikan pasti sampai di tujuan atau sangat kecil kemungkinan surat tersebut nyasar.

Merpati pos diberi makanan khusus berupa campuran kalium karbonat dan minyak ikan.
Campuran tersebut berguna sebagai vitamin yang dapat membuat merpati menjadi kuat dan lebih mudah dilatih.

Di Indonesia, rata-rata merpati pos adalah hasil perkawinan silang antara ras Yansson dan Delbar dari Belgia dengan ras unggulan lainnya.

Merpati pos memiliki ciri-ciri fisik agak besar, terbangnya agak lambat, tetapi stamina dan daya ingatnya kuat.

Merpati pos yang terbang berpasangan dapat memilih rute yang lebih efisien jika dibandingkan dengan terbang sendirian.

Merpati pos memanfaatkan fenomena fisika dalam melacak posisi tempat tujuannya. Fenomena fisika tersebut tertanam dalam otak merpati pos seperti microchips dan mikrokontroler yang dimasukkan seperti pada robot atau computer.

Fenomena itu adalah medan magnet. Merpati pos memanfaatkan medan magnet bumi yang bervariasi dalam menentukan tujuan.

Di antara kedua mata merpati pos terdapat jaringan yang berisi berbagai macam mineral besi yang merupakan kunci kemampuannya dalam menentukan arah.

Selain jaringan tersebut, yang menyebabkan merpati pos kembali ke tempat asalnya adalah pasangannya karena merpati bersifat setia.

Sejarah

Metode komunikasi ini berasal dari orang-orang Persia kuno yang melatih burung merpati.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved