Astaga! Burung Merpati Ini Jadi Tersangka, Ternyata Ia Melakukan Perbuatan Ilegal Ini

Burung merpati pembawa dari ras ras ras Homer digunakan untuk membawa pesan dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Namun, fenomena kali ini sungguh

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Viral4real

Orang Romawi menggunakan merpati pos sebagai alat pengirim pesan kepada pasukan militer lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Frontinus mengatakan bahwa Julius Caesar menggunakan merpati pos sebagai pengirim pesan dalam kemenangannya melawan Galia.
Orang Yunani memberitahukan nama pemenang olimpiade ke berbagai kota dengan menggunakan cara ini.

Merpati pos pertama kali digunakan oleh seorang Sultan Baghdad yang bernama Nuruddin pada tahun 1146 untuk mengirimkan pesan di sekitar kerajaannya.

Pada masa perang dunia pertama (1914-1918), merpati pos digunakan oleh pasukan perang Amerika sebagai media komunikasi.

Merpati bernama Winkie NEHU 40.

NS.1 (nfa6382) berjasa dalam penyelamatan seorang awak pasukan udara pada tahun 1942, sehingga pada tanggal 2 Desember 1943 burung tersebut mendapatkan penghargaan karena jasanya.

Mengirimkan berita di saat kondisi sedang sulit.

Seekor burung merpati jantan berwarna abu-abu yang bernama 139 DD 43 T pada tahun 1945 terbang melebihi seribu mil dalam 23 misi untuk menyampaikan selembar kertas berisi pesan penting.

Burung merpati ini juga telah terbang sejauh 64 kilometer dalam waktu 50 menit dan berhasil menolong sekumpulan tentara perang yang sedang terjebak di tengah lautan karena kerusakan mesin kapal.

Burung merpati betina yang bernama GI Joe USA43SC6390 sangat berjasa pada perang dunia kedua karena dapat menyelamatkan sekitar 100 nyawa tentara Amerika, sehingga mendapat penghargaan pada tahun 1946.

Merpati tersebut terbang dengan cepat sejauh 20 mil dan membawa informasi tentang markas besar pasukan tentara Amerika akan diledakkan.

Sebelum adanya telegram, cara berkomunikasi dengan menggunakan merpati ini sangat diandalkan bagi orang-orang pengguna saham dan orang keuangan.

Perusahaan Belanda mendirikian sistem sipil dan militer di Jawa dan Sumatera sejak di awal abad ke-19, burung-burung diperoleh dari Baghdad.

Pada tahun 1851, pria kelahiran Jerman (Paul Julius Reuter) membuka kantor di kota London yang menghubungkan pasar saham London dan Paris melalui Calais baru ke kabel.

Reuter sebelumnya pernah menggunakan merpati untuk memberitahukan kenaikan harga saham antara Aachen dan Brussels, jasa yang dioperasikan selama satu tahun sampai perbedaan dengan telegram tertutupi.

Detail dari dipekerjakannya merpati-merpati itu, selama pengepungan di Paris pada tahun 1870-1871 menggiring pada kebangkitan pelatihan merpati untuk tujuan militer.
Banyak masyarakat diberdayakan untuk menjaga merpati dari kelas ini di semua kota-kota Eropa yang penting, dan saat ini banyak pemerintahan menciptakan sistem komunikasi untuk milter dengan merpati pos.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved