Detik-detik Menjelang Wafatnya Rasulullah SAW Ini Akan Membuat Anda Menangis

Wahai Rasulullah; alangkah harumnya engkau, baik sewaktu hidup ataupun sesudah meninggal.

BBC
Ilustrasi 

Sahabat Abu Bakar membuka kain penutup wajah jenazah Rasulullah SAW. Kemudian ia membungkuk dan menciuminya sambil menangis dan mengucapkan kata-kata :

“Demi Zat yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, dia telah wafat, semoga salawat Allah SWT tercurahkan kepada engkau, wahai Rasulullah; alangkah harumnya engkau, baik sewaktu hidup ataupun sesudah meninggal. Demi ayah dan ibuku, Allah tidak akan membuat diri engkau meninggal dua kali.”

Setelah itu, Abu Bakar keluar, kemudian berpidato dengan terlebih dahulu memuji dan menyanjung-Nya, “Ingatlah, barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhya dia telah meninggal dunia; dan barang siapa menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan mati.”

Kemudian Sahabat Abu Bakar membacakan firman-Nya:

- “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).” (QS 39:30).

- “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kalin berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS 3: 144).

Kemudian Sahabat Umar berkata,” Seolah-olah aku belum pernah membaca ayat-ayat tersebut sama sekali.”

Jenazah Rasulullah SAW tinggal di rumahnya mulai hari itu sampai malam Rabunya hingga kaum Muslimin selesai memilih khalifahnya untuk mengatur kaum Muslimin.

Orang yang memandikan jenazah Rasulullah adalah Sahabat Ali bin Abi Thalib dibantu Sahabat Al-Abbas bersama dua anaknya yaitu Al-Fadhl dan Qatsm, dan Usamah Ibnu Zaid serta Syaqran, bekas hamba sahaya Rasulullah SAW.

Jenazah Rasulullah dikafankan dengan tiga lapis kain tanpa baju gamis dan kain serban. Setelah mereka selesai mengurus jenazahnya, kemudian jenazah diletakkan di atas balai dalam rumahnya sendiri.

Lalu orang-orang mulai berdatangan secara berturut-turut untuk menyalatkannya, dan tidak ada seorang pun yang mengimami salat jenazah itu.

Setelah itu mulailah digali liang lahat di dalam kamar Siti Aisyah, tempat Rasulullah SAW meninggal dunia. Orang yang meletakkan jenazah ke dalam liang lahat adalah Sahabat Ali dan Sahabat Al-Abbas bersama dua anaknya, Al-Fadhl dan Qatsm.

Setelah itu Sahabat Bilal menyiramkan air ke atas kuburan Rasulullah. Kuburan Rasulullah ditinggikan sejengkal dari permukaan tanah.

(Sumber : Nurul Yaqin oleh Syekh Muhammad Al-Khudhari Bek)

Dapatkan Berita-berita Terkini (Up To Date) dan Menarik Lainnya dengan Langsung Klik sripoku.com

Berikan dukungan Anda kepada Kami dengan LIKE/SUKAI Fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini

Posted by Sriwijaya Post on 17 Oktober 2015
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved