Detik-detik Menjelang Wafatnya Rasulullah SAW Ini Akan Membuat Anda Menangis
Wahai Rasulullah; alangkah harumnya engkau, baik sewaktu hidup ataupun sesudah meninggal.
SRIPOKU.COM -- Rasullullah SAW mulai tertimpa sakit keras pada akhir bulan Safar tahun sebelas Hijriyah di kediaman Siti Maimunah, salah seorang isterinya.
Beliau sakit selama tiga belas hari. Dalam masa itu ia berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah yang lain di antara isteri-isterinya.
Ketika sakitnya mulai gawat, ia meminta izin kepada isteri-isteri yang lain untuk dirawat di rumah Siti Aisyah binti Abu bakar, dan mereka mengizinkannya. Saat tinggal di kediaman Aisyah, sakitnya Rasulullah SAW semakin parah.
Lalu ia berkata: “Tuangkanlah kepadaku air sebanyak tujuh qirbah yang masih sejuk karena aku akan menengok apa yang sedang dilakukan oleh orang-orang di luar.”
Kemudian isteri-isterinya mendudukkannya di bangku, lalu dituangkan air tersebut ke badannya. Setelah merasa cukup, ia mengisyaratkan dengan tangannya supaya mereka menghentikannya.
Air itu dimaksudkan untuk menurunkan suhu badan akibat demam. Panas tubuhnya dapat dirasakan oleh orang yang memegangnya.
Ketika Rasulullah SAW tidak dapat keluar dari rumah untuk mengimami salat, ia berkata:
“Perintahkanlah Abu Bakar untuk salat dengan manusia.”
Ketika orang-orang Anshar melihat bahwa sakit yang diderita Rasulullah SAW kian parah, mereka berkerumun di sekeliling masjid. Sahabat Al-Abbas masuk ke dalam rumah Rasulullah, lalu memberitahukan kekhawatiran semua sahabat terhadap dirinya.
Rasulullah SAW akhirnya keluar seraya diapit oleh Sahabat Ali dan Sahabat Al-Fadhl.Sedangkan Sahabat Al-Abbas berjalan di depannya. Pada saat itu kepala Nabi dibalut dan ia berjalan dengan langkah yang lemah hingga duduk di atas anak tangga pertama mimbar.
Kemudian orang-orang berebutan menuju ke arah Rasulullah SAW. Beliau memuji kepada Allah SWT dan menyanjung-Nya, kemudian berkata:
“Wahai umat manusia, aku telah mendengar bahwa kalian merasa khawatir akan kematian Nabi kalian. Apakah ada sebelumku seorang nabi yang diutus Allah SWT dapat hidup abadi, kemudian ia dapat hidup selamanya di antara kalian? Ingatlah, sesungguhnya aku akan dipanggil ke sisi-Nya, dan sesungguhnya kalian pun akan menyusulku. Maka aku berwasiat kepada kalian berlaku baiklah terhadap kaum muhajirin pertama, dan aku berwasiat kepada kaum Muhajirin untuk berlaku baik terhadap sesama mereka."
Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman: ”Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS 103 { 1-3).
Semua perkara itu dapat berjalan berkat izin Allah SWT. Maka janganlah terlambatnya suatu perkara membuat kalian tergesa-gesa melakukannya, sebab Allah SWT tidak akan menyegerakan suatu perkara karena tergesa-gesanya seseorang.
Barang siapa menantang Allah SWT, niscaya Dia akan mengalahkannya; dan barang siapa menipu Allah , niscaya Dia yang akan menipunya.