Detik-detik Menjelang Wafatnya Rasulullah SAW Ini Akan Membuat Anda Menangis

Wahai Rasulullah; alangkah harumnya engkau, baik sewaktu hidup ataupun sesudah meninggal.

BBC
Ilustrasi 

“Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa kalian akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (QS Muhammad 22).

Aku berwasiat kepada kalian agar berlaku baik terhadap kaum Anshar karena mereka adalah orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum kedatangan kalian.

Bukankah mereka telah merelakan separuh dari buah-buahan mereka untuk kalian? Dan bukankah mereka telah melapangkan rumah-rumah mereka buat tempat tinggal kalian?

Dan bukankah mereka lebih mementingkan diri kalian daripada diri mereka sendiri, padahal mereka sendiri sedang dalam kesusahan?

Ingatlah, barang siapa diberi kekuasaan untuk mngutus suatu perkara di antara dua orang laki-laki, hendaknya ia menerima orang yang baik (tidak bersalah) dan hendaknya ia memberi maaf kepada orang yang buruk (bersalah).

Ingatlah, jangan sekali-kali kalian mempunyai dendam kesumat. Ingatlah, sesungguhnya diriku ini merupakan orang yang akan mendahului kalian, dan kelak kalian akan menyusulku.

Ingatlah, sesungguhnya tempat bertemu kalian denganku adalah di Al-Haudh (telaga Kautsar). Ingatlah, barang siapa ingin dapat bertemu denganku kelak, hendaknya ia mencegah tangannya dan lisannya kecuali dalam hal-hal yang sudah merupakan keharusan baginya.”

Ketika kaum Muslimin sedang menunaikan salat Subuh pada hari Senin tanggal 13 Rabiul Awwal dan yang menjadi imamnya, Sahabat Abu Bakar, tiba-tiba Rasulullah SAW membuka tirai kamar Siti Aisyah, lalu memandang mereka yang saat itu tengah mengerjakan salat di dalam safnya masing-masing. Melihat keadaan mereka itu, Rasulullah SAW tersenyum.

Tak lama kemudian Sahabat Abu Bakar mundur untuk meneruskan salatnya bersama saf yang paling depan karena ia menduga Rasulullah SAW keluar untuk menunaikan salat.

Hal ini hampir-hampir membuat kaum Muslimin terfitnah dalam salat karena mereka gembira melihat Rasulullah, tetapi ternyata beliau mengisyaratkan dengan tangannya supaya mereka meneruskan salatnya bersama Abu Bakar.

Setelah itu beliau memasuki kamarnya dan menutup kembali tirai kamarnya.

Belum lagi saat dhuha hari itu, Rasulullah SAW telah dipanggil ke sisi-Nya dan meninggalkan dunia yang serba fana ini.

Hal itu terjadi pada hari Senin tanggal 13 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 8 Juni tahun 633 Masehi.

Beliau wafat di usia 63 tahun 3 hari berdasarkan perhitungan tahun Qamariyah, atau 61 tahun 84 hari berdasarkan perhitungan tahun Syamsiyah.

Ketika Sahabat Abu Bakar mendengar berita tersebut, ia segera datang dan langsung memasuki kediaman Siti Aisyah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved