Warga Lampung Ini Tewas Dalam WC Kamar Mandi di Muaraenim, Ini Penyebabnya

Hendra melihat ke kamar mandi dan betapa kagetnya dia melihat korban sudah tergeletak di kamar mandi.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Korban Puji saat diperiksa di rumah sakit di Muaraenim. 

SRIPOKU.COM, MUARAENIM-- Diduga terkena serangan jantung, Puji Santoso (47) warga Lampung, ditemukan tewas terguling di dalam WC kamar mandi dalam rumah milik Aripin (54) warga Desa Padang Bindu, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim, Selasa (16/5) pukul 22.00.

Dari informasi di lapangan, Rabu (17/5/17), sekitar pukul 22.00, korban (sopir) dan temannya Hendra Gunawan yang sehari-harinya sebagai pedagang sayur-sayuran ini berangkat dari Lampung mengendarai Mobil L 300 BE 9283 FH, dengan membawa muatan bawang merah dan kemiri untuk dijual di Muaraenim dan Lahat.

Ketika mobil sampai di SPBU Batumarta, korban minta digantikan menyupir dan tertidur selama perjalanan.

Setelah sampai di desa Padang Bindu sekitar pukul 07.00, keduanya mampir sebentar di rumah Aripin yang merupakan langganan mereka untuk menurunkan Bawang Merah.

Kemudian korban meminta izin ke istri Aripin untuk numpang ke kamar mandi di rumahnya.

Namun setelah ditunggu-tunggu tidak keluar dari kamar mandi, temannya Hendra penasaran dan memanggil-manggil korban dari luar untuk segera keluar karena akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Lahat untuk menjual bawang Merah.

Namun ternyata korban tidak kunjung keluar dan tidak menyahut panggilannya, akhirnya Hendra melihat ke kamar mandi dan betapa kagetnya sebab korban sudah tergeletak di kamar mandi.

Melihat hal tersebut, Hendra langsung memanggil pemilik rumah Arifin dan anaknya bernama Joni mengangkat korban dari Kamar Mandi.

Ketika diperiksa ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi.

Atas kejadian tersebut lalu dilaporkan ke Polsek Tanjung Agung, dan oleh petugas korban dibawa ke Puskesmas Tanjung Agung untuk dilakukan pemeriksaan dan setelah diperiksa ternyata benar korban benar-benar sudah meninggal dunia.

Setelah itu, petugas menghubungi keluarga korban bernama Wito di Lampung, dan atas permintaan keluarga korban untuk tidak otopsi dan mereka menerima dengan kematian korban.

Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan didampingi Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, mengatakan hasil pemeriksaan visum, tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan di tubuh korban.

Sebelum berangkat ke Muaraenim, korban memang sudah mengeluh sakit sesak napas, bahkan beberapa obat penghilang sesak napas merk Teosal serta obat merk Dexteem Plus (obat anti radang) ditemukan di dalam tas kecilnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved