Bukan Adegan Film, Lihat Aksi Nekat Wanita Ini Menghentikan Suaminya yang Selingkuh

Bak film Fast and Furious seorang wanita mengenakan baju pink naik ke atas kap mobil. Dia begitu nekat meskipun warga meneriakinya dan memintanya tur

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
capture youtube
Wanita hentikan mobil suami 

Padahal gancet itu sendiri akibat dari kelamin wanita yang menyusut sehingga kelamin pria tidak bisa dilepaskan.

Dalam dunia medis hal ini disebut Vaginismus atau kekejangan tidak normal, pada otot di sepertiga bagian luar alat kelamin wanita.

Seperti dilansir dari harusbaca.com, mereka yang mengalami Vaginismus seakan-akan ada penolakan terhadap hubungan intim itu sendiri.

Alhasil, alat kelamin wanita menjadi cenderung menutup saat terjadi sentuhan dengan alat kelamin pria.

Bahkan diduga ada 2-3 persen wanita dewasa mengalami kondisi ini. (Baca kisah nyata sepasang kekasih yang mengalami gancet saat bercinta di halaman berikutnya)

Akibatnya, alat kelamin pria seakan-akan membentur penahan yang menutup lubang alat kelamin wanita. Jika dipaksa, maka akan menimbulkan rasa sakit menyiksa.

Lantas, pertanyaannya adalah kenapa bisa gancet? Rupanya kejadian ini bisa disebabkan oleh faktor fisik dan psikis.

Faktor fisik dipengaruhi oleh infeksi, luka dan gangguan pada alat kelamin wanita.

Sementara untuk faktor psikis rupanya kerap didorong karena rasa takut.

Bagi beberapa wanita, bercinta adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan suami mereka.

Namun ketika cinta sudah berubah menjadi nafsu dan dilakukan dengan pria yang belum sah atau selingkuhan, maka prinsip ini bisa hilang.

Mereka akan terbawa dalam indahnya nafsu meski masih dihantui rasa takut.

Ketakutan-ketakutan seperti rasa nyeri, takut hamil, penyakit kelamin, kotor, dosa sampai memalukan mendorong wanita menilai seks sebagai hal negatif.

Saat itu terjadi, maka otak secara tidak sadar akan memberikan sinyal kuat ke bagian otot di alat kelamin yang menimbulkan fenomena gancet itu sendiri.

Yang menjadikannya lebih berbahaya, meski sudah tidak dalam keadaan ereksi, penis tetap tidak bisa ditarik keluar.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved