Pecel "Pitik" Banyuwangi, dari Selamatan Desa Naik Kelas Restoran
Setiap tahun, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur selalu menggelar Festival Kuliner yang mengangkat makan tradisional Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada KompasTravel menjelaskan setiap tahun Kabupaten Banyuwangi menyajikan tema yang berbeda untuk mempromosikan khazanah kekayaan kuliner lokal Banyuwangi.
"Sebelumnya ada sego tempong, rujak soto dan sego cawuk. Semua makanan itu sudah sangat populer sekarang dan banyak yang cari. Nah semoga tahun ini pecel pitik juga semakin dikenal. Sekarang beberapa rumah makan dan restoran di Banyuwangi juga sudah menyediakan pecel pitik. Jadi nggak usah nunggu selamatan setahun sekali untuk makan pecel pitik," kata Anas.
Festival Banyuwangi Kuliner Pecel Pitik menghadirkan chef Juna yang melakukan demo masak dan mencontohkan penyajian pecel pitik yang lebih menarik.
"Saya sering dengar Banyuwangi. Warganya ramah, kulinernya unik-unik. Ada ciri khas pada kuliner Banyuwangi yang tak ditemui di tempat lain, seperti pada aspek perpaduan bumbu dan bahkan perpaduan jenis makanan. Rasanya enak. Tapi rasa enak tidak cukup, harus disajikan dengan menarik," kata Juna.
Chef Juna melakukan demo masak pecel pitik. Selain memanggang ayam, dia juga membuat bumbu rempahnya yang terdiri atas bawang merah 6 butir dan bawang putih 3 siung, lalu ditambah cabe rawit warna oranye dan tiga cabai merah.
Menurut Juna, kuliner pecel pitik ini olahan yang berbeda dari masakan nusantara lainnya, khususnya yang menggunakan ayam.
"Olahan pecel pitik ini khasnya pada kelapanya. Biasanya ayam dimasak dengan bumbu, tapi di Banyuwangi dimasak dengan bumbu, kelapa, dan ditambah kacang, jadi triple, dan masaknya bareng. Hasilnya pecel pitik kaya rasa dan enak. Ini kuliner nusantara yang unik," tambah Juna.
Penulis: Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati