Jika Gunung Api Dempo Pagaralam Erupsi, Dua Kecamatan di Empatlawang Ini akan Terkena Dampaknya

Pihak BPBD Empatlawang telah mengikuti rapat di Pagaralam dan di Kecamatan Muarapinang Empatlawang mengenai ini.

Penulis: Awijaya | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/AWIJAYA
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Empatlawang, Marrullah 

SRIPOKU.COM, EMPATLAWANG - Meningkatnya aktivitas kegempaan dan status Gunung Api Dempo (GAD) Pagaralam ke level II atau waspada, Kabupaten Empatlawang sebagai daerah yang berdekatan dengan Pagaralam akan ikut terdampak jika terjadinya letusan GAD.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Empatlawang, Marrullah, mengatakan, pihak BPBD Empatlawang telah mengikuti rapat di Pagaralam dan di Kecamatan Muarapinang Empatlawang mengenai ini.

Jika terjadinya erupsi dua Kecamatan di Empatlawang terdampak yakni Kecamatan Lintangkanan dan Kecamatan Muarapinang.

"Ikut terdampak di Empatlawang Kecamatan Muarapinang dan Kecamatan Lintangkanan. Seandai terjadi erupsi," kata Marullah kepada Sripoku.com, Rabu (12/4/2017).

Ia mengatakan masyarakat di sekitar Kecamatan Muarapinang dan Lintangkanan tentu harus waspada dan menghindari aktivitas seperti berkebun di sekitar Gunung Dempo dan aktivitas di pinggir aliran sungai.

"Karena mungkin saja warga di sekitar sana berkebun di sekitar Gunung Dempo. Bagi warga yang beraktivitas di sungai hindari dulu. Siapa tau ada lahar ataupun gas apalagi konsumsi air sungai," katanya.

Saat ini pihak BPBD Empatlawang belum menyiapkan jalur evakuasi.

Berdasarkan surat yang pihaknya terima dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Dempo, kewaspadaan di radius 3 Km.

Kapolres Empatlawang, AKBP Bayu Dewantoro mengatakan pihaknya menyiapkan rencana kontinjensi bencana bersama biro operasi Polda.

Selain itu koordinasi ke Pemkot Pagaralam dan Pemkab Lahat terkait sinergi penanganan bencana, memetakan wilayah Muarapinang dan Lintangkanan yang dimungkinkan terkena dampak.

"Koordinasi dengan camat, koramil setempat terkait rute evakuasi, titik tempat pengungsian, pos kesehatan, pos alat berat, pos keamanan, dapur umum, yang bisa dijangkau, dan yang paling penting mulai sosialisasi supaya masyarakat dapat tanggap bila terjadi bencana dengan persiapan pemahaman rute dan pengepakan barang penting," terang AKBP Bayu.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved