Pelajar SMP Negeri Korban Pemerkosaan di Pamekasan Jadi Trauma dan Alami Pembengkakan Miss V
Korban lalu dibaringkan di sawah dan diperkosa disaksikan kedua temannya yang berjaga di sekitar lokasi.
HRM yang mengetahui anaknya belum pulang hingga maghrib mengaku gelisah. Ia dan istrinya lalu menghubungi sejumlah teman sekolah korban menanyakan keberadaannya.
Namun, upaya mereka nihil semuanya mengaku tidak tahu.
Hingga pukul 20.00 korban juga pulang, ditambah ponselnya tidak bisa dihubungi, sejumlah kerabat dan tetangga korban mencarinya. Pencarian ini pun tidak membuahkan hasil.
Sekitar pukul 22.00, seorang tetangga melihat korban berboncengan motor dan behenti di bawah pohon di pinggir jalan, berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban.
Saat itu si tetangga ini menyapa korban dan diketahui sedang menangis.
Tanpa pikir panjang, tetangga korban ini menghentikan pemuda yang hendak kabur dengan motor Suzuki Satria tersebut.
Mesin motornya dimatikan dan kunci kontaknya dicabut, serta pemuda yang belakangan diketahui bernama Jub itu dibawa ke rumah korban guna dipertemukan dengan orangtuanya.
Orangtua korban kaget mengetahui anaknya pulang dalam keadaan menangis, bajunya, celana dan kerudungnya basah.
“Kata pemuda yang mengantarnya itu, anak saya disetubuhi temannya di pinggir sawah. Dirinya hanya menjaga dan disuruh mengantarkan anak saya pulang. Malam itu juga, pemuda itu saya bawa ke polres berikut anak saya yang jadi korban perkosaan,” ungkap HRM.
Esok harinya korban divisum di RSUD Slamet Martodirjo, korban dimintai keterangan sementara dan belum diperiksa secara detail, karena kondisinya belum memungkinkan.
Bahkan, Kamis (6/4/2017) malam, korban diantar orangtuanya periksa ke dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, lantaran alat vitalnya bengkak.
Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Osa Maliki, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, kasus ini sudah ditangani dan penyidik sudah memeriksa pelaku yang diduga satu orang.
“Kami masih menunggu hasil visum yang belum turun,” ujar Osa Maliki.