Tujuh Bandit Bersenjata Api Rampok Bank BRI Cabang Pembantu Unit Abab PALI

Manto melihat, kawanan perampok menuju ke arah belakang kantor BRI dan mendongkel pintu belakang Bank menggunakan linggis.

Penulis: wartawan | Editor: Tarso
TRIBUNSUMSEL/ARI WIBOWO
Suasana KCP BRI unit Abab Kabupaten PALI pasca dirampok tujuh kawanan bandit bersenjata api. 

SRIPOKU.COM, PALI - Perampokan menggunakan senjata api kembali terjadi di Bumi Serepat Serasan.

Kali ini, kawanan perampok mengasak Bank Rakyat Indonesia (BRI) kantor cabang pembantu (KCP) unit Abab yang terletak di Desa Betung Barat Kecamatan Abab Kabupaten PALI, Kamis (22/2) dini sekitar pukul 02.00.

Informasi yang dihimpun Tribun, korban diikat dan dilakban mulut diantaranya: 1. Yulianto (48), Kepala Bank BRI Unit Betung, jln. Kerinci komplek Vina Asri 2 Prabumulih. 2. Hendra, (39) Karyawan kontrak BRI unit Betung Desa Betung Barat. 3. Ardiansyah, (37) karyawan BRI Unit Betung, Jalan Dul Mubil Kecamatan Mangga Besar Prabumulih.
4. Nopi Apri Wadi,(26) Karyawan Kontrak Bank BRI, Jalan Bukit Barisan Prabumulih Timur.  

Keempat orang itu merupakan unsur yang terkait dengan bank.

Sedangkan tiga orang lainnya merupakan warga sekitar yang membuka warung di depan Bank BRI. Mereka merupakan satu keluarga juga ikut diikat di warungnya adalah Suharmanto, (45), wiraswasta, Desa Betung Barat Kecamatan Abab Kabupaten PALI.  Kemudian isterinya Dewi (40) dan Bento (13) anak Manto.

Dari pengakuan saksi mata Suharmanto alias Manto (45) pemilik warung yang berada di depan Bank BRI bersama istrinya, Dewi (40) dan anaknya Bento (13) kaki dan tangan diikat kawanan perampok menggunakan tali, sedang mulut diikat kain menggunakan lakban.

Ia melihat pelaku diperkirakan berjumlah tujuh orang menggunakan satu unit mobil jenis double gardan dan semuanya menggenggam senjata api jenis pistol, laras panjang dan pedang.

Setelah pelaku kabur, korban secara pelan-pelan melepaskan ikatan dan meminta tolong warga.

"Mereka (kawanan perampok, red) ketika datang langsung menghampiri warung kami yang memang warung kami tidak pernah tutup. Ketika dekat, salah satu pelaku menodongkan pistol ke arah aku dan mengancam agar aku tidak berteriak," kata Manto, Kamis (24/2/2017).

Manto menceritakan, setelah dirinya diikat, ia bersama istrinya dan anak yang masih berumur 13 tahun duduk berdampingan dan tidak bisa berbuat apa.

"Kami takut aku hanya diam, dan ketika para pelaku mengikat aku dan anak aku yang masih berumur 13 tahun yang duduk di samping, aku tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Setelah berhasil mengikat dirinya dan anaknya, Manto melihat, kawanan perampok menuju ke arah belakang kantor BRI dan mendongkel pintu belakang Bank menggunakan linggis, selanjutnya langsung masuk ke dalam ruangan bank.

"Di dalam ruangan bank itu ada empat pegawai yang sedang jaga malam, tiga dari empat pegawai itu juga mengalami hal sama seperti aku, diikat tangannya. Sementara yang satu lagi tidak diganggu karena sedang tidur pulas saat kejadian itu," ujar Manto.

Untuk kerugian yang dialami pihak BRI, Manto tidak mengetahui persis berapa jumlah uang yang berhasil digondol perampok maupun barang-barang yang hilang. Semua pelaku menggunakan berbagai macam topeng.

"Kerugian tanya sendiri ke pihak bank, aku tidak tahu masalah itu, pelaku menggunakan topeng, dan meneriakan kami agar diam," jelas Manto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved