KISAH NYATA:Jenderal Roberto sang Algojo Kejam yang Jadi Ulama Besar Usai Bertemu sang Ayah

"Ah ... Rasanya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan Ya, aku pernah mengenal buku ini," suara hati Roberto bertanya-tanya.

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Ilustrasi
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Sebuah kisah yang dinukil dari sejarah peradaban Islah di masa keruntuhan Bani Ummayah, pasca jatuhnya Andalusia ke pemerintahan Spanyol, tahun 1114-1154 Masehi, di mana kota-kota Muslim di Spanyol Jatuh, mulai dari Cordoba, Almeria, dan Cranada.

Abdul Mun’im digantikan oleh saudaranya yang bernama Abu Yakub, dan kemudian tampillah Yakub sebagai penerusnya. Dalam beberapa generasi ini Muwahhidun mengalami masa-masa kemajuan.

Namun, setelah itu mengalami masa suram, higga jatuhnya kota-kota muslim ke tangan Kristen Spanyol berarti lenyapnya pusat peradaban, singgasana ilmu pengetahuan dan singgasana para ilmuan muslim di Spanyol.

Umat Kristen Spanyol muncul ibarat rembulan dengan cahaya yang maya. Maka semenjak saat itu kemuraman umat islam menyelimuti Spanyol, setelah jatuhnya kerjaaan Granada Islam yang terakhir di Spanyol yang dulunya bernama Andalusia. (Sumber: di sadur dari Prof. K. Ali, Sejarah Islam (Tarikh Pramodern), Srigunting Raja Grafindo Persada, 1996 dan dilansir dari tamanbacaanblog.spot)

Kutipan di atas hanya bagian dari sejarah jatuhnya pemerintah Islam dan mengerucut ke dalam kisah mengharu-biru seorang ulama besar Ahma Izzah Al-Andalusy.

Kisah ini juga mengharu biru para Netizen ketika di posting oleh akun facebook S Albaar. Berikut kisahnya.
Tahun 1525 itu pasca jatuhnya Kerjaan Islam Granada, banyak para ulama yang setia dipenjara dan disiksa.

Berikut kisah nyata dari Ahmad Izzah dimulai.

Penjara tempat orang tahanan terasa hening mencengkam. Jenderal Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis itu, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.

Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu 'jenggel' milik tuan Roberto yang fanatik itu akan mendarat di wajah mereka.

Roberto akan marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara membaca Ayat Suci Al-aQur'an yang amat ia benci.

" Hai ... hentikan suara jelekmu. Hentikan ‼ teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakkan mata."

Namun apa yang terjadi Lelaki di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk 1 orang.

Dengan congkak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala.

Sungguh ajaib ... tak terdengar secuil pun keluh kesah kesakitan. Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata kepatuhan pada sang algojo, bibir keringnya hanya berkata lirih, "Rabbi, wa-ana 'abduka"

Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir seraya berkata, "Bersabarlah wahai Ustadz ... In syaa Allah tempatmu di Syurga."

Halaman
1234
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved