Tidak Hanya Hari Raya Idul Fitri, Kue Khas Palembang Kini Laris untuk Pesta
Kue-kue khas Palembang, seperti maksuba, lapan jam, lapis legit, dan lain semacamnya, selama ini identik dengan Hari Raya Idul Fitri.
Penulis: Refli Permana | Editor: Sudarwan
Terlebih, sejak menggunakan media-media sosial semacam instagram, line, dan whatsapp, pemesan tidak hanya dari Palembang, tetapi ada dari Pulau Jawa, Kalimantan, Papua, dan WNI yang berdomisili di luar negeri.
Bisa dibayangkan berapa banyak kue yang harus dibuatnya begitu momen Idul Fitri sudah kian dekat.
Masih dikatakan Yus, kue-kue khas Palembang yang ia produksi sengaja tidak dipasarkan di banyak tempat dikarenakan kue yang ia produksi tidaklah tahan lama.
Pasalnya, Yus sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet dan baru ia produksi begitu ada yang mesan, baik datang langsung ke rumah maupun memesan secara online.
Kue yang ia produksi paling banter bisa tahan dalam waktu tiga hari tanpa dimasukkan ke dalam alat pendingin.
"Yang memesan bisa dari pejabat bisa pula anak muda. Sejumlah pengusaha juga sudah mulai ada yang mesan. Harganya mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per loyang tanpa ada tambahan biaya bagi yang ingin dimodifikasi," kata ibu dari lima anak ini.