Tidak Hanya Hari Raya Idul Fitri, Kue Khas Palembang Kini Laris untuk Pesta

Kue-kue khas Palembang, seperti maksuba, lapan jam, lapis legit, dan lain semacamnya, selama ini identik dengan Hari Raya Idul Fitri.

Penulis: Refli Permana | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/REFLI PERMANA
Kue-kue khas Palembang buatan Yus yang ditaburi almon di bagian atasnya. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kue-kue khas Palembang, seperti maksuba, lapan jam, lapis legit, dan lain semacamnya, selama ini identik dengan Hari Raya Idul Fitri.

Pasalnya, kue-kue tersebut baru ramai dicari dan dibuat oleh masyarakat menjelang hari raya.

Di hari biasa, kue-kue tersebut sangatlah sulit untuk dicari.

Seiring berjalannya waktu, ragam kue khas Palembang itu kini mengalami evolusi.

Momen-momen seperti ultah, HUT pernikahan, hingga kado untuk pasangan sudah mulai menggunakan kue khas Palembang.

Selain rasa, bentuknya pun mengalami evolusi layaknya kue-kue khas pesta seperti kue tar.

Yus ketika memanggang kue khas palembang
Yus ketika memanggang kue di kediaman sekaligus tempat usahanya.

Dikatakan salah satu pembuat penganan khas Palembang sekaligus pemilik Bunda Rayya Palembang, Yus Iwan, kue-kue semacam kojo dan maksuba diproduksinya dengan ada modifikasi.

Modifikasi yang ia lakukan adalah menambah kacang almon atau keju di bagian atas maksuba.

Ada juga mengubah warna hijau supaya lebih terlihat cerah pada fisik kue kojo, tidak terkesan gelap seperti kebanyakan warna pada kue kojo yang kita lihat.

Modifikasi ini tidak mengubah rasa asli pada kue tersebut.

"Tambahan almon atau keju tidak dicampur dengan bahan utama, melainkan hanya ditaburkan begitu kue selesai dipanggang. Tujuannya supaya rasa asli dari kue itu tetap seperti aslinya," kata Yus ketika dijumpai kediamannya sekaligus tempat usahanya di Rumah Susun Blok 23 Lantai 4 Kelurahan 24 Ilir Bukit Kecil Palembang, Selasa (15/11/2016).

Modifikasi yang dilakukan Yus terhadap kue-kue khas Palembang tidak hanya sebatas itu.

Apabila ada pemesan yang ingin menambahkan kalimat-kalimat ucapan, bisa diaplikasikan di bagian atas kue, sesuai dengan kehendak si pemesan.

Yang pasti, bahan-bahan tambahan ini tidak pernah dicampurkan ke dalam bahan kue untuk menjaga cita rasanya.

Berkat terobosan yang dilakukan Yus ini, ia mengatakan, pemesan hampir setiap hari berdatangan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved