Pelaku Bentrok Berdarah di Muba Menyerahkan Diri

Salah satu tersangka yang kini diperiksa Polres Muba sebagai saksi bernama Madani menyerahkan diri usai bentrok berdarah.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/FAJERI
Polisi dan warga saat saat mengamankan lokasi bentrok berdarah antara penjaga keamanan PT Plasma Gajah Mati dengan salah satu keluarga petani di Sungai Keruh Muba. 

SRIPOKU.COM, SEKAYU-- Salah satu pelaku juga saksi kejadian bentrok yang terjadi antara penjaga keamanan (PK) PT GPI plasma Gajah Mati Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dengan kelompok tani (Koptan) yang berasal dari Kayuara, Sekayu menyerahkan diri.

Tersangka yang menyerahkan diri ke Polres Muba, Minggu (4/9/2016) tersebut bernama Madani (63).

Kapolres Muba, AKBP Julihan Muntaha SIk, melalui Kasat Reskrim AKP N Edyanto SIk, mengatakan pasca kejadian bentrok tersebut salah satu pelaku yang saat ini tengah berstatus saksi itu menyerahkan diri tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dan kini tengah lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Saat ini tim sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap salah seorang pelaku, Madani sendiri kita tetapkan statusnya sebagai saksi terlebih dahulu. Apabila bukti-bukti mencukupkan, maka statusnya kita naikkan menjadi pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Muba AKP N Edyanto, ketika dikonfirmasi, Minggu (4/9/16).

Dikatakannya, menurut keterangan Madani awal mula terjadinya bentrok tersebut ketika salah satu anaknya yakni Beni terkena luka bacokan oleh korban Mustaqim (meninggal dunia).

Melihat salah satu saudaranya terkena bacokan oleh senjata Mustaqim, Tamrin yang merupakan saudara Beni yang juga anak Madani langsung menyerang Mustaqim dengan membacok lehernya sehingga nyaris putus, sehingga Mustaqim seketika tewas.

"Teman-teman Mustaqim yang juga berprofesi sebagai PK langsung ikut menyerang kelompok Madani CS. Sehingga bentrok berdarah tidak terhindarkan lagi, yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia yakni Mustakim (39) warga Desa Rantau Sialang Kecamatan Sungai Keruh, Irawan (30) warga Desa Gajah Mati Kecamaran Sungai Keruh dan Tarmizi, (31) warga Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Keruh," ujarnya.

Tim kita saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap anak Madani yang berjumlah tiga orang, dan identitasnya sudah diketahui.

"Pihak kita lagi melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya, sedangkan barang bukti yang diamankan di TKP antara lain golok, Senpira laras panjang, sajam cap garpu, serta dodos sawit. Sedangkan untuk di TKP kejadian sudah kondusif, dan anggota kepolisian sudah ditarik mundur," jelasnya.

Sementara itu, Camat Sungai Keruh Yusfarizal SSTP mengatakan pasca kejadian berdarah tersebut saat ini kondisi tempat kejadian sudah dalam keadaan normal. Pihak kepolisian sudah tidak lagi berjaga-jaga seperti kemarin.

"Kondisi saat ini sudah kondusif, mengenai informasi lebih lanjut kita masih menunggu info pihak kepolisian prihal kejadian. Selain itu saya juga mengimbau untuk warga tetap tenang dan sabar dan jangan terpancing emosi," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved