Kenapa Setan Wanita Lebih Mengerikan? Kisah Horor Ibu Ini akan Membuat Setan Takut Pada Anda (1)
Sosok itu melayang-layang selama beberapa saat sambil memandangi Nida yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
Sekarang kembali pada topik semula dan menjadi pertanyaan kembali, mengapa hantu atau jin wanita lebih tampak sendu dan menyeramkan serta membuat sensasi tersendiri bila membayangkannya dibandingkan bila hantu itu adalah seorang lelaki berdasi?.
Maka jawabnya adalah, semua itu kembali pada persepsi manusia pada saat ini, kembali pada persepsi kita, persepsi media yang ditayangkan pada kita dengan ceritanya mengenai hantu wanita.
Mulai dari Nyi Roro Kidul, sundel bolong yang pernah diperankan oleh Suzana yang merupakan artis wanita.
Kemudian, si manis jembatan ancol, suster ngesot, hantu jamu gendong, dan banyak lagi cerita yang menggambarkan bahwa pemeran wanita sangat baik dimainkan untuk cerita biasa maupun cerita horror.
Bila diperankan oleh wanita, akan menjadi lebih menarik dan seru, dan bila filmya horror, ya jadi menyeramkan. Lantas, apakah hal itu bukan merupakan pelecehan terhadap kaum wanita?
Padahal bila kita mengulas kembali kisah Umar bin Khattab disebutkan malah setan maupun jinnya yang takut dan bersembunyi serta lari bila Umar bin Khattab datang.
Sampai timbul pernyataan; “Saking perkasanya Umar bin Khattab dan wibawa beliau membuat setan dan jin pun takut serta lari bila melihat Sayyidina Umar bin Khattab datang.”
Dan dalam hal ini juga tidak pernah diilustrasikan jin atau setan yang ada pada masa Umar bin khatab adalah sesosok perempuan yang berambut panjang dengan gaun putih yang menjuntai-juntai tanpa kaki.
Artinya persepsi mengenai jin atau setan pada masa Rasulullah adalah sesuai dengan persepsi media atau penyampai berita pada saat itu.
Bahkan bila kita boleh membayangkan, mungkin jin pada masa Rasulullah dan para sahabat, wujudnya kecil dan gendut, berkuncir dan laki-laki serta agak ke arab-araban.
Sosok jin itu akan muncul hanya ketika dibayangkan (dan dalam keadaan iman seseorang yang lemah).
BERSAMBUNG: Jangan Takut Dengan Penampakkan Hantu, Jika Tidak Ini Yang Akan Terjadi (2)