Epri Tegah Bunuh Suaminya Karena tak Pernah Dinafkahi Lahir Batin
Epri (38) mengaku tegah membunuh suaminya Haniri (42) warga Kikim Barat, Lahat lantan tidak pernah mendapatkan nafkah lahir batin selama empat tahun t
Penulis: Ehdi Amin | Editor: wartawansripo
SRIPOKU.COM, LAHAT - Epri (38) mengaku tegah membunuh suaminya Haniri (42) warga Kikim Barat, Lahat lantan tidak pernah mendapatkan nafkah lahir batin selama empat tahun terakhir.
Tak hanya itu, Epri juga mengaku kerap mendapat perlakukan kasar dari suaminya yang bekerja sebagai karyawan PLN tersebut.
Merasa tak sanggup menghabisi nyawa suaminya dengan tangan sendiri, Epri meminta dan menyewa Yedi Wandra (30) warga desa suka Merindu, kecamatan Kikim Barat Lahat.
Meski sempat menolak, lantaran terbelit hutang Rp 3 juta Yedi menerima tawaran tersebut dengan upah Rp15 juta.
Namun, Yedi tak sendiri ia mengajak tersangka Ujang.
"Terjadinya pembunuhan bermula dendam sakit hati Epri terhadap korban yang tak lain suaminya sendiri karena merasa tak diberikan nafkah dan sering mendapat kekerasan fisik,"
"Nah Epri ini menyewa Yedi untuk melakukan pembunuhan," ungkap Kapolres Lahat, AKB Rantau Isnur Eka SIK, melalui Kasat Reskrim Polres Lahat, AKP Arif Mansyur, SIK. Kamis (21/7/2016).
Karena sepakat dengan upah yang diterima berbekal foto dan nomor telepon yang diberikan Epri, Yedi bersama Ujang pun merencanakan pembunuhan dengan cara ingin memasang saluran listrik.
Karena tak curiga, korban pun menerima tawaran untuk memasangkan listrik di rumah Yedi dan ketiganya bertemu.
"Setelah itu ketiganya menuju kekediaman Yedi. Namun tepat di jalan lintas desa Wanaraya kecamatan Kikim Barat, Lahat yang kebetulan sepi kedua pelaku langsung menyabet dan menikam korban dengan pisau yang sudah disiapkan oleh mereka berdua, hingga korban meninggal di tempat," ungkapnya.
Menurut Arif, korban mengalami luka tusuk dibagian bawah ketiak bagian sebelah kiri, luka sabetan sajam bagian dada dan leher kanan.
Setelah melakukan pembunuhan kedua pelaku langsung meninggalkan lokasi hingga warga menemukan korban tewas dengan bersimbah darah.
"Untuk penangkapan ketiga pelaku sendiri Epri ditangkap di Pekanbaru, Provinsi Riau saat berada di kos kosan suami barunya, Sabtu (16/7/2016)," terangnya.
Kemudian, Senin (18/7/2016) penangkapan dilanjutkan kepada Yedi.
Karena keberadaanya di Palembang penangkapan di back up oleh anggota Polresta Palembang di daerah Veteran Palembang.
Saat penangkapan Yedi mencoba melawan dan melarikan diri sehingga diberi tindakan tegas berupa tembakan ke arah kaki kirinya.
Masih dihari yang sama, anggota Polres Lahat juga menangkap Ujang di wilayah Kikim Barat.
Karena juga berusaha melarikan diri dan melawan petugas pun melumpuhkan kakinya.
"Untuk barang bukti yang diamankan 1 unit handphone, 1satu unit sepeda motor (milik korban). satu unit handphone merk asus milik istri korban dan sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh,"ujarnya.
Sementara itu, Yedi mengaku nekat membunuh lantaran tergiur dengan upah yang akan diberikan terlebih dirinya sedang terbelit hutang.
"Epri mau berikan upah Rp15 juta. Tapi baru dipanjarnya dengan satu unit tablet merk Asus. Sementara ujang baru saya beri Rp50 ribu," katanya. (Editor : Yandi Triansyah)
