Kekuatan Cinta Khairunisa, Pramugari Asal Palembang, Menginspirasi 'Film ILY From 38000 FT'

Pembuatan film ini juga diputuskan dengan pertimbangan tidak adanya keinginan mengambil keuntungan dari kesedihan pihak lain.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/CANDRA OKTA DELLA
Produser dan sutradara serta Rizky Nazar selaku Arga dan keluarga Khairunisa foto bersama saat promo film ILY From 38000 FT, Jumat (20/5/2016). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kekuatan cinta Khairunisa, pramugari asal Palembang, yang meninggal dalam tragedi Air Asia menjadi inspirasi banyak orang.

Tulisannya di jendela pesawat dari ketinggan 38000 feet (kaki), yang mengatakan rasa cintanya memang menuai banyak pujian.

Bahkan, tulisan "I Love You from 38000 FT" yang ditulis Nisa itu, kini menginspirasi sebuah film dengan persis mengambil judul tulisan tersebut.

"ILY From 38000 FT" yang digarap Screenplay dan Legacy Prictures.

Namun, cerita film ini sama sekali tak menyinggung kehidupan Khairunisa.

Film yang dibuat fiktif dengan durasi 100 menit ini, menyajikan kisah cinta seorang Arga yang merupakan jurnalis di Geografi Chanel dengan Aletta.

Produser Screenplay Films, Wicky V Olindo mengatakan Film ILY dibuat dengan cerita fiktif dari true event atau peristiwa yang pernah terjadi.

Jadi menurutnya film ini sama sekali tidak menyinggung kehidupan almarhumah Khairunisa.

Pembuatan film ini juga diputuskan dengan pertimbangan tidak adanya keinginan mengambil keuntungan dari kesedihan pihak lain.

"Hanya saja kekuatan kalimat I Love You from 38000 Feet yang diunggah di akun instagram almarhumah menjadi pertimbangan dijadikan judul film. Kami yakin siapa pun yang membaca kalimat ungkapan cinta tersebut ada pesan cinta yang tersirat," kata Wicky, Jumat (20/5/2016).

Rencananya, lanjut Wicky, rilis Film ILY ini pada 5 Juli mendatang, sebelum hari lebaran.

Ada lima film Indonesia yang akan ditayangkan saat lebaran, ia pun mengaku siap bersaing dengan film lainnya.

"Durasinya kurang lebih 100 menit. Pembuatan film ini tidak mudah, awalnya kami izin dulu kepada orangtua almarhumah (Khairunisa) dan kita mendapatkan izin," tambahnya.

Lokasi syuting sendiri, lanjut Wicky dilakukan di Banyuwangi, Gilimanuk, Bali, Jakarta dan lain sebagainya.

Begitu pula dengan tempat-tempatnya, yakni di kapal laut, pesiar, kereta api, landasan udara dan lain sebagainya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved