Liga Inggris

Ranieri, Pelatih yang Bikin Rumah Judi Rugi Besar

Leicester juara. Bahkan The Special One, Jose Mourinho pun memberi selamat atas keberhasilan Claudio Ranieri.

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
www.skysports.com
Claudio Ranieri. 

SRIPOKU.COM-Rase kerap diidentikan serupa rubah sakti yang bisa terbang dan memiliki keistimewaan. Kini, Si Rubah (the Foxes) julukan
Leicester benar-benar menjadi sang rase terbang.

Leicester juara. Bahkan The Special One, Jose Mourinho pun memberi selamat atas keberhasilan Claudio Ranieri.

Ranieri aktor penting melejitnya prestasi Leicester. Padahal musim lalu lebih banyak berkutat di papan bawah dan nyaris terdegradasi.

Leicester menjadi juara setelah hasil imbang 2-2 antara Tottenham Hotspur dan Chelsea di Stamford Bridge dinihari WIB. Selisih tujuh poin tak mungkin dikejar Spurs di sisa dua laga.

Prestasi besar ditorehkan Ranieri mengingat Leicester bukan unggulan, bahkan diprediksi hanya menghuni papan bawah di akhir musim.

Berbagai ucapan selamat pun mengalir atas sukses Ranieri dan Leicester. Salah satunya dari Mourinho yang notabene punya hubungan tak harmonis dengan Ranieri.

Apalagi Ranieri dulu ditendang Chelsea gara-gara Mourinho datang tahun 2004. Mou juga kerap melecehkan kemampuan Ranieri dalam
melatih mengingat sebelumnya dia tak pernah meraih gelar.

"Saya memberi selamat kepada semua orang yang ada di Leicester; pemain, staf, pemilik, dan juga fans," ujar Mourinho seperti dikutip
Telegraph."Titel juara liga saya direbut Claudio Ranieri dan rasanya luar biasa bahwa saya pernah terlibat momen menakjubkan dalam kariernya," jelasnya.

Ratusan pendukung The Foxes—julukan Leicester City—berkumpul di Stadion King Power sesaat setelah Tottenham Hotspur bermain imbang 2-2 dengan Chelsea, pada Senin (02/05) malam. Mereka berpesta, bahkan dibalik pesta itu puluhan rumah judi mengalami rugi besar.

Mark Smith, salah seorang pendukung Leicester, mengaku orang pertama yang tiba di markas klub."Di sana hanya ada (anggota
parlemen Inggris asal Leicester) Keith Vaz. Saya tidak bisa menjelaskannya, sukar dipercaya karena menunggu sangat lama.

Rasanya seperti dongeng. Para bandar judi pasti sedang kesal," kata Smith, merujuk kemungkinan taruhan Leicester menjadi juara Liga Primer pada awal musim yang mencapai 5.000:1.

Dari pantauan wartawan BBC di Leicester, Dave Wade, ratusan orang ke luar dari sejumlah pub menuju pusat kota."Semua orang berseru
karena kami (Leicester City) berada di atas (klasemen). Semuanya terkejut kami berada di puncak, bukan di dasar klasemen!" seru
Nathan Battu.

Ranieri pun kebanjiran pujian dari negara asalnya, Italia, setelah Leicester City yang ia tangani dipastikan juara Premier League. Rentetan pujian untuk peracik taktik berumur 64 tahun itu bahkan dikomandani Perdana Menteri Italia Matteo Renzi melontarkan sanjungan tersebut lewat kicauan di Twitter.

"Pencapaian terbesar dalam sejarah sepakbola Inggris sudah dilakukan di bawah kepemimpinan seorang Italia," tulis Renzi.

"Grande (hebat), Leicester. Grandissimo (luar biasa), Mister Ranieri," lanjutnya seraya menautkan tagar 'edan' di cuitan
tersebut.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved