Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Catat Kekalahan Terburuk Sejak 2004, Kapten Ganjar Mukti Minta Maaf

Kapten Tim Sriwijaya FC Ganjar Mukti Muhardiyana menyampaikan permohonan maaf atas kekalahan telak 7-2 atas Garudayaksa FC semalam.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
MO SRIWIJAYA FC
STARTING LAWAN GARUDAYAKSA - Starting XI Sriwijaya FC saat dibantai Garudayaksa FC skor 7-2 pada laga pertama putaran 2 Pegadaian Championship 2025 di Stadion Pakansari Bogor, Selasa (11/11/2025) malam. 

Ringkasan Berita:
  • Kapten Ganjar minta maaf. 
  • Sesalkan gol cepat dan keputusan wasit. 
  • Cacatan terburuk sejak 2004.

SRIPOKU.COM - Kapten Tim Sriwijaya FC Ganjar Mukti Muhardiyana menyampaikan permohonan maafnya kepada suporter, fans dan warga Sumsel yang telah mendoakan dan mensupport Elang Andalas.

"Lagi-lagi permintaan maaf kami, karena hasil pertandingan Sriwijaya FC semalam tidak memuaskan. Malulah dengan hasil itu. Kita juga gak bisa ngomong banyak," ungkap Ganjar Mukti Muhardiyana kepada Sripoku.com, Rabu (12/11/2025).

Sriwijaya FC dibantai Garudayaksa FC dengan skor 7-2 pada laga perdana putaran 2 Pegadaian Championship 2025/26 di Stadion Pakansari Bogor, Selasa (11/11/2025) malam.

"Pertama kita kena gol cepat di menit ke-5. Terus ada keputusan-keputusan wasit juga yang menurut saya merugikan tim Sriwijaya FC. Tapi kita gak bisa berpatokan dengan wasit," kata Ganjar Mukti, stoper kelahiran Tangerang 12 Juni 1994.

Sebelumnya, Head Coach Budi Sudarsono tetap mengapresiasi tim Sriwijaya FC usai dibantai Garudayaksa FC skor 7-2 pada laga pertama putaran 2 Pegadaian Championship 2025 di Stadion Pakansari Bogor, Selasa (11/11/2025) malam.

"Kalau semangat juang sangat luar biasa. Orang tahu sendiri dari permainan semalam," ungkap pelatih kepala Sriwijaya FC, Budi Sudarsono kepada Sripokucom.

Tertinggal 3-0, membuat Sriwjaya FC berusaha mengejar dengan mencetak 2 gol dalam tempo 2 menit.  

Gol Sriwijaya FC di menit 60 lewat Vieri Dony seakan mendatangkan asa untuk setidaknya menyamakan kedudukan yang sudah tertinggal marjin dua gol.

Harapan itu semakin mendekat saat dua menit kemudian (menit ke-62) striker Sriwijaya FC Sutan Zico mencetak gol dari luar kotak penalti.  Skor sementara menjadi 3-2 masih unggul untuk tuan rumah.

"Secara permainan kita sudah lumayan. Kita ada 2 gol. Tapi ya, itu tadi, kita memasukkan gol, cuma yang di belakang kemasukan. Itu namanya sepakbola seperti itulah. Makanya kita perbaiki semuanya," kata Budi Sudarsono yang mantan pemain Sriwijaya FC 2010-2011. 

Sayangnya, pemain-pemain belakang Sriwijaya FC justru kurang konsenstrasi ketika tim fokus untuk menambah gol.

Tuan rumah berhasil menambah empat gol sejak pertandingan memasuki menit 70. Skor akhir 7-2 semakin bikin Sriwijaya FC merana di dasar klasemen.

"Tapi ya begitu, ketika kita menyerang, kita lupa transisi untuk bertahannya itu kurang cepat. Antisipasi untuk bola-bola yang kedepan itu agak kurang," kata pelatih Sriwijaya FC yang djuluki Budigol dan Ular Piton.

Tujuh gol kemenangan Garudayaksa FC dicatatkan oleh Everton Nascimento (5'), Dedi Tri Maulana (32'), Concha (46'), Ryu (75'), Roken Tampubolon (90+1'), Taufik Hidayat (90+5') dan Asep Berlian (90+9') yang tak mampu dihalau kiper Sriwijaya FC Geri Mandagi.

"Memang kita mau benahi yang sini. Yang sini bocor. Memang sepakbola seperti itu, gak bisa butuh waktu yang cepat," kata Budi Sudarsono, pelatih kelahiran Kediri (Jawa Timur) 19 September 1979.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved