WCP: Pemain Dilarang Egois

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pelatih Sriwijaya FC Widodo C Putro mengaku cukup puas dengan penampilan anak asuhnya usai berlatih selama hampir 10 hari. Achmad Jufrianto dkk disebutnya kini mulai memahami strategi yang akan dikembangkannya untuk persiapan menghadapi kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 mendatang.

Salah satu yang disorotnya adalah saling pengertian dan kerjasama antar pemain saat bermain di lapangan. Pertandingan uji coba pertama melawan PS Pertamina akhir pekan lalu diakuinya menunjukkan bagaimana kini seluruh punggawa laskar wong kito sudah mengerti mengenai gaya bermain yang disiapkannya.

“Yang paling saya sorot adalah bagaimana mereka kini tidak lagi egois, meski ada peluang mencetak gol namun ketika ada pemain lain yang juga punya kesempatan lebih besar maka mereka tidak ragu untuk membagi dan tidak menyelesaikannya sendiri,” ungkap eks asisten pelatih timnas senior Indonesia usai sesi latihan di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (18/4/2016) sore.

Meski terkadang seorang pemain depan diperbolehkan memiliki sikap egois untuk menyelesaikan peluang, namun dirinya menyatakan bahwa hal tersebut haruslah disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Seorang penyerang memang harus egois, saya pun mantan striker yang sangat memahami situasinya, egois yang saya maksud disini juga luas. Misalnya kapan mereka harus membawa bola sendiri, melewati pemain lawan atau cepat mengoper ke rekan,” bebernya.

Dalam uji coba yang dimenangkan SFC dengan skor telak Sabtu (16/4) kemarin, menurut Widodo banyak gol yang lahir dari sebuah kerjasama dan tidak menunjukkan sikap egois pemain.

“Sebagai contoh Beto, dia punya kemampuan individu yang menonjol, tetapi dia bermain sebagai sebuah tim. Itu yang saya inginkan, kita harus bisa bermain efektif dan mengurangi kesalahan terutama di daerah pertahanan sendiri,” tambahnya.

Pihaknya pun kini bersiap melakukan uji coba lanjutan melawan tim lokal lainnya pada Rabu (20/4/2016) besok.

“Kita tidak berbicara mengenai skor karena kualitas tim lawan memang jauh dibawah kita, yang saya perhatikan bagaimana transisi dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya. Kemudian bagaimana mereka menerapkan skema dan set piece yang sudah dilatih selama ini,” ujarnya. (nto/TS)