RCCC UI Bantu Petani Hasilkan Sawit Berkualitas
Research Centre for Climate Change Universitas Indonesia membantu petani kelapa sawit Indonesia untuk menghasilkan kelapa sawit yang berkualitas.
Penulis: Siti Olisa | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Research Centre for Climate Change (RCCC) Universitas Indonesia (UI) membantu petani kelapa sawit Indonesia untuk menghasilkan kelapa sawit yang berkualitas.
Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian mengenai permasalahan yang dihadapi oleh petani kelapa sawit.
Penanggung Jawab Studi RCCC UI, Dr Sonny Mumbunan, saat diskusi mengenai permasalahan kelapa sawit di Aston Hotel, Selasa (5/4) mengatakan, masih banyak perdebatan yang dihadapi industri ini, terutama dampak negatif perkebunan terhadap lingkungan hidup dan masyarakat setempat.
"Sekitar 40 persen wilayah perkebunan sawit di Indonesia milik petani kecil, jadi petani merupakan salah satu pelaku utama untuk mewujudkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Namun petani kecil ini memiliki banyak sekali tantangan seperti ketidakpastian status lahan, kurangnya akses terhadap pendanaan, input produksi yang baik seperti bibit, pupuk, dan pengetahuan budidaya," ujarnya.
Tantangan ini sering kali menjadi hambatan bagi berbagai pihak untuk menerapkan praktik berkelanjutan secara konsisten di dalam industri kelapa sawit Indonesia.
"Padahal praktik berkelanjutan merupakan prasyarat utama hasil panen terbaik yang memberikan keuntungan bagi kesejahteraan petani kecil kelapa sawit dan juga untuk meningkatkan daya saing sebagai pengekspor minyak sawit," ujarnya.
Pihaknya mengatakan, praktik berkelanjutan juga menjadi prasyarat dari pasar global yang menuntut minyak sawit bebas dari deforestasi, tidak ditanam di lahan gambut, tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan tidak menyebabkan masyarakat sekitar kehilangan hak sosialnya.
"Untuk itu kami akan menggali informasi langsung dari petani kecil kelapa sawit tentang biaya, harga, rente ekonomi, praktik, pelaku, dan persepsi petani kecil kelapa sawit. Hal ini yang akan menjadi dasar inovasi untuk mendorong petani kecil kelapa sawit menjalankan praktik kelapa sawit berkelanjutan," ujarnya.