Gerhana Matahari Total 2016
Presiden Sriwijaya FC Bangga GMT di Palembang Dihadiri Anggota DPR RI dan Senator Luar Sumsel
Kita bersyukur Alhamdulillah masyarakat sangat antusias tadi. Termasuk juga kawan-kawan dari parlemen DPR RI.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI H Dodi Reza Alex menyatakan bangga atas antusiasnya masyarakat yang membuat lautan manusia menyaksikan Festival Gerhana Matahari Total (GMT) di Jembatan Ampera Palembang, Sumsel, Rabu (9/3/2016).
"Kita bersyukur Alhamdulillah masyarakat sangat antusias tadi. Termasuk juga kawan-kawan dari parlemen DPR RI. Saya lihat ada yang datang Titiek Soeharto (putri mantan Presiden kedua RI Soeharto). Kemudian ada dari Komisi XI juga datang dari DPD RI Hanaf Fadhel yang bukan dari Sumatera Selatan, daru daerah pemilihan lain. Tapi khusus datang ke Palembang dengan tamu-tamu kami, tamu-tamu saya," ungkap H Dodi Reza Alex.
Presiden Sriwijaya FC ini mengatakan dirinya khusus mengundang mereka untuk datang ke Palembang untuk menikmati fenomena GMT 2016.
"Dan mereka semua sangat bersyukur bisa melihat dengan keadaan yang kuar biasa. Walaupun memang sempat ditutupi awan tebal," kata bapak dua anak buah pernikahannya dengan mantan presenter MetroTV Tiya Yufadha.
Terkait banyak orang yang menyalahkan PT Pusri Palembang yang ikut andil menyebabkan kepulan asap sehingga menutupi proses gerhana, menurutnya itu bisa saja dipertanyakan.
"Itu memang bisa juga dipertanyakan. Karena kan kesepakatannya tidak ada produksi hari ini. Tetapi menurut keterangan BMKG tadi itu murni awan yang menyebabkan matahari tertutup. Walaupun memang kita melihat masih ada Pusri yang berproduksi. Itu yang kita sesalkan juga. Tetapi itu tidak murni awan yang menutup. Bukannya polusi asap," ujar pria alumni SMA Negeri 1 Palembang.
Putra sulung Gubernur Sumsel ini mengucap syukur bisa menyaksikan GMT di Palembang.
"Kejadian ibu baru ada lagi mungkin sekitar 300 tahun lagu di tempat yang sama di Palembang. Kita sudah jelas tidak akan ada lagu di sini. Jadi inilah kesempatan sekali seumur hidup melihat bahwa tadi tiba-tiba langit berubah jadi malam. Binatang malam bangun galo. Kodok, jangkrik bangun galo tadi," pungkasnya.