Gerhana Matahari Total 2016
Bule Ini Kelilingi Palembang Cukup Jalan Kaki
Satu hari bisa berjalan kaki lebih dari 10 kilometer, tergantung dengan aktivitas yang dijalankan.
Penulis: Refli Permana | Editor: Sudarwan
Sama seperti Aaron, seorang bule lain asal Singapura keturunan Inggris bernama Joseph mengaku terkejut dengan kemacetan di Palembang.
Menurutnya, masyarakat Palembang terlalu sering berkendara sehingga jalanan penuh dengan kendaraan roda empat dan dua.
Beda dengan negara asalnya dimana masyarakatnya lebih banyak berjalan kaki ketimbang menggunakan kendaraan untuk pergi ke satu tempat ke tempat yang lainnya.
"Kami menggunakan kendaraan saat ke kantor. Kalau mau berbelanja, kita sih jalan kaki meski terkadang satu tempat ke tempat yang lain jaraknya cukup jauh," kata pria yang datang sendiri demi menyaksikan GMT secara langsung.
Seperti Aaron, Yoseph sudah mendatangi beberapa tempat di Palembang dengan mayoritas berjalan kaki.
Ketika GMT berlangsung, ia terlihat berjalan kaki bersama seorang rekannya dari BKB menuju hotel di Jl Achmad Rivai tempat ia menginap.
Sebenarnya, Yoseph berniat pergi dengan sepeda, namun dirinya tidak menemukan tempat sewa sepeda yang ada di sekitar hotel tempat ia menginap.
Alhasil, alih-alih menggunakan transportasi umum, ia lebih memilih berjalan kaki baik saat pergi dan pulang dari BKB.
Apa yang dilakukan para bule ini mungkin setidaknya bisa memberikan pencerahan mengatasi macet di Palembang dengan tidak terlalu mengandalkan kendaraan untuk bepergian ke banyak tempat.
Selain itu, dengan mengurangi ketergantungan kepada kendaraan, udara juga akan terasa lebih segar karena cukup banyak polusi yang dihasilkan dari asap-asap kendaran yang dipakai si pemiliknya.
Berikan dukungan Anda kepada Kami dengan LIKE/SUKAI Fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini
Posted by Sriwijaya Post on 17 Oktober 2015
Dan mohon FOLLOW Twitter Kami juga Sriwijaya Post