Abadikan Momen tak Terlupakan Semasa SMA dengan Album Kenangan
Masa SMA memang menjadi salah satu momen yang sulit untuk dilupakan.
Penulis: Refli Permana | Editor: Sudarwan
Tentu kegiatan semenarik ini akan sangat sulit hilang dari benak mereka yang melakukannya.
Dilanjutkan ryzal, dalam pembuatan alkena, pihak sekolah biasanya memang menunjuk event organizer yang ditugasi untuk mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan alkena.
Entah itu kostum, seting, deseain, atau tema dari alkena yang dibuat.
Jika dilakukan oleh sekolah itu sendiri dinilai tidak akan maksimal karena butuh tenaga profesional untuik membuat alkena yang indah dilihat.
"Kalau di ZDSP, biaya bisa disesuaikan dengan pihak sekolah, yakni mulai dari Rp 100 ribu per siswa. Harga bisa bervariasi dan akan semakin mahal apabila pihak sekolah menyerahkan segala sesuatunya ke pihak event organizer, entah itu make-up, properti, penentuan lokasi, transport, pakaian, dan lain-lain. Jika seperti itu, harganya bisa mencapai Rp 500 ribu per siswa," kata Oscar.
Layaknya foto untuk kepentingan pernikahan, Oscar mengatakan, pembuatan alkena terdiri dari dokumentasi foto dan video.
Mereka yang ingin dibuatkan alkena selanjutnya mencari lokasi untuk pengambilan gambar.
Mereka bisa menggunakan pakaian yang sudah dimiliki atau menyewa pakaian dari pihak event organizer, pun begitu dengan properti yang ingin digunakan.
Nantinya, pihak event organizer akan memberikan foto, baik yang berupa gambar asli maupun yang sudah diberi editan, dalam bentuk album.
Menurut sejumlah siswa yang sudah pernah ikut serta membuat alkena, salah satunya diketahui bernama Jania, alkena bisa membuat dirinya mengingat kembali masa-msa sekolah.
Ketika sedang tidak ada kerjaan, membolak-balik alkena membauitnya serasa sedang kembali ke jaman sekolah.
Sebab itu, meski harus merogoh uang tambahan untuk membuat alkena, dirinya tidak merasa keberatan.
"Sudah melihat hasilnya dan saya merasa cukup puas. Kalau memiliki alkena sebagus inji, tentu tidak akan bosa untuk melihatnya," kata pelajar kelas XII SMA Muhammadiyah 2 Palembang ini.
Namun, ada juga beberapa pelajar yang tidak mendukung pembuatan alkena, dan hal tersebut salahs atunya dilontarkan oleh Resti.
Tentu saja alasannya perihal uang. Bagi siswa yang bukan datang dari keluarga beruang, uang pembuatan alkena bukanlah masalah.
Namun, bagi yang datang dari keluarga sederhana atau berkecukupuyan, tentulah sangat memberatkan.
"Yang saya tahu, alkena itu diwajibkan sama pihak sekolah, jadi para siswanya wajib membayar untuk pembuatan alkena tersebut. Saya tentu kurang setuju karena alkena bisa dibuat sendiri tanpa harus mengeluarkan uang banyak," kata REsti.
