Kelompok Remaja Bermotor Jadi Komplotan Begal Modus Tawuran

Aksi perampasan motor bermoduskan tawuran kembali terjadi dan menimpa Rama, pelajar SMP, motornya dilarikan para pelaku.

Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/SUGIH MULYONO
Rama (kaos putih merah) saat ditemui di lokasi kejadian setelah diamankan warga usai memjadi korban perampasan sepeda motor bermodus tawuran, Minggu (7/2) sekitar pukul 15.30. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Aksi kejahatan jalanan alias begal kembali terjadi. Kali ini, Rama seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi korbannya.

Rama yang merupakan warga Jalan Rajawali Kelurahan 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang itu, menjadi korban begal bermodus tawuran yang dilakukan rombongan orang tidak dikenal.

Menurut keterangan Rama, kejadian yang dialaminya tersebut terjadi di Jalan Rasad Nawawi Jembatan Apat Kelurahan 9 Ilir Kecamatan IT II Palembang, Minggu (7/2) sekitar pukul 15.30.

"Kami itu berempat berboncengan dengan menggunakan dua sepeda motor. Saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba diserang rombongan orang tidak dikenal bersejata berupa pedang, tombak dan golok," jelasnya.

Sebelum diserang tersebut, dikatakan Rama, ia dan teman-temannya sempat berpapasan dengan rombongan pelaku di kawasan Dempo. Namun, saat itu tidak ada hal yang mencurigakan.

"Kami sempat berpapasan di sana (Dempo-red) dan tidak tahu kalau mereka berputar arah terus mengejar kami," terangnya.

Mengetahui hal tersebut, masih dikatakan Rama, ia dan teman-temannya langsung berusaha kabur dengan tancap gas sekuat tenaga. Namun, setibanya di lokasi kejadian, ia dan teman-temannya malah terjatuh hingga mengalami beberapa luka lecet.

"Pas kami jatuh itu, mereka masih sempat mau menyerang tapi beruntungnya dibubarkan warga. Namun saat kabur, mereka malah membawa sepeda motor Yamaha Mio GT milik saya," ungkapnya.

Sementara itu, seorang teman korban yang ikut dalam kejadian itu mengatakan, ia sempat mengenali seorang pelaku yang ada di dalam rombongan tersebut.

"Ada yang saya kenal satu, namanya  anak SMA T dan pulangnya ke Radial. Saya kenal dia karena dia adalah kakak kelas saya. Dia SMA sedangkan saya SMP. Bahkan, tadi saat hendak menyerang, saya sempat menegurnya, kita teman," terangnya.

Seorang warga sekitar mengatakan, saat itu rombongan pelaku berjumlah banyak dengan saling berboncengan menggunakan sepeda motor serta dilengkapi senjata berupa pedang, tombak dan balok.

"Tadi sempat ada yang mau menombak saat seorang teman korban terjatuh. Tapi beruntungnya cepat dibubarkan. Mereka bukan warga sini karena memang tidak ada yang mengenalinya," jelasnya.

Pantaun di lapangan, usai kejadian tersebut, warga sekitar langsung mengamankan rombongan korban sebelum akhirnya pihak kepolisian baik dari Polsekta IT I, II dan Polresta Palembang berdatangan untuk melakukan pengecekan di lokasi kejadian.

Ibu Rama yang mendapat kabar tersebut juga langsung datang ke lokasi untuk melihat kondisi anaknya. Melihat beberapa luka yang dialami anaknya seperti luka di kaki, tangan dan wajah akibat terjatuh dari sepeda motor, ia pun akhirnya tak kuasa untuk menangis.

"Ayo kita berobat dulu ke Rumah Sakit," ungkapnya langsung mengajak anaknya pergi.

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Marully Pardede yang turun langsung ke lokasi mengarahkan agar membuat laporan ke Polresta Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved