Breaking News

Kawasan Industri Bercampur Pemukiman, Berpotensi Konflik Sosial‬‪

"Idealnya idustri apa pun itu harus jauh dari penduduk. Dampak yang ditimbulkan akan berpotensi memicunya konflik sosial.

Editor: Tarso

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kondisi kawasan industri yang bercampur dengan pemukiman penduduk, perlu juga dilihat dari aspek sosialnya. Sehingga peran pemerintah dalam melakukan penataan, harus lebih terencana dan jangan sampai menimbulkan polemik sosial.

Kepada Sripoku.com Selasa (12/1/2016), Pengamat Sosial Prof DR Abdullah Idi M ED mengatakan, perlu adanya pemisahan antara kawasan industri dengan pemukiman warga. Jika tidak dipisahkan, berpotensi akan menimbulkan konflik sosial dikemudian hari.‬

‪"Idealnya idustri apa pun itu harus jauh dari penduduk. Dampak yang ditimbulkan akan berpotensi memicunya konflik sosial. Terlebih saat ini sudah ada kawasan industri yang sudah bercampur dengan pemukiman penduduk, langkah cepat harus ditata kembali," ujarnya,

Menurut Guru Besar‪ Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang ini, pengelolaan dari operasional industri yang sudah terlanjur dekat dengan pemukiman penduduk, pihak industri harus betul-betul mengelola indsutri dengan baik.

Memang selama ini masyarakat belum berdampak adanya pencemaran, namun jika kawasan industri sudah dikepung rumah warga, bisa jadi akan ada permasalahn baru mengenai pencemaran lingkungan.

"Industri yang mengeluarkan limbah sebisa mungkin jangan mencemari lingkungan yang ada. Warga juga jangan mengabaikan hal-hal yang dinilai sepele atau ringan, bisa jadi masalah ringan itu akan menjadi masalah yang besar. Maka itu memang perlu pemisahan antara industri dengan rumah warga," ujarnya.

Idi mengatakan, Kota Palembang bisa dinilai tidak memiliki master plan tata ruang yang memadai. Sehinga tidak dapat dibedakan mana kawasan pemukiman mana kawasan industri. Karena persoalan tata ruang bukan masalah sepele ada potensi gesekan sosial di tengahnya.

Saat ini masih banyak lahan yang kosong, maka perlu diatur atau ditata sebelum adanya kepadatan bangunan milik warga.

‪Selain itu, kawasan industri perlu memberikan dampak positif seperti membangun lingkungan sekitar lokasi mereka berada. Supaya masyarakat merasa diikutsertakan.

"Pengelola industri harus ada Kontribusi bagi warga sekitar untuk meredam segala kemungkinan yang terjadi," katanya.‬

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved