Pemprov Sumsel Siapkan Rp 43 Miliar untuk Pembebasan Lahan TAA
Pemprov Sumsel telah menyiapkan dana sebesar Rp 43 miliar untuk pembebasan lahan Tanjung Api-Api (TAA).
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Pemprov Sumsel telah menyiapkan dana sebesar Rp 43 miliar untuk pembebasan lahan Tanjung Api-Api (TAA) yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Kepala Project Manager Unit Tanjung Api-api, Regina A mengatakan, dana tersebut merupakan alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel yang nantinya digunakan untuk pembebasan lahan seluas 200 hektar.
“Kami akan kebut pembebasan lahan ini sehingga dapat selesai secepatnya mengingat target selesai pembangunan sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) pada tahun 2017,” katanya usai Rapat Pembahasan Pertanahan di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api di ruang rapat Setda Sumsel, Senin (5/1/2016).
Di tahun 2015 yang lalu, lanjut Regina, pihaknya telah melakukan sosialisasi sehingga pihaknya yakin jika pembebasan lahan dapat dilakukan ditahun ini, terlebih lagi saat ini Peraturan Daerah (Perda) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola TAA sudah diloloskan.
“Nantinya jika semua lahan telah dibebaskan maka pembangunan akan dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel, Ekowati Retnaningsih menambahkan pihaknya terus berupaya untuk menarik para investor baik dalam negeri maupun luar negeri agar berinvestasi dalam KEK TAA, Jakabaring Sport City dan kawasan lainnya.
“Upaya ini menjadi prioritas dibidang investasi dan pengembangan usaha,” katanya.
Kegiatan investasi ini juga diarahkan pada program pembangunan infrastruktur dan pembangunan industri. Dengan berlimpahnya sumber daya alam Sumsel dan cenderung merosotnya harga di pasar dunia, maka arah industri untuk hilirisasi sumber daya akan menjadi perhartian khusus.
Sedangkan untuk pengembangan usaha diarahkan untuk kegiatan usaha yang menggunakan bahan baku dalam negeri dan orientasi produk untuk ekspor, selain juga untuk pasar domestik.
"Keterlibatan swasta dalam pembangunan sangat penting, public private people partnership," jelas dia.
Selain itu, lanjut Eko, pengembangan KEK TAA ini juga termasuk kedalam RPJMD. Dimana yang menjadi pusat investasi industri, pelabuhan terminal Tanjung Carat dan infrasruktur lainnya di daerah Banyuasin.
“Saat ini sudah ada sejumlah investor yang berminat melakukan hal tersebut di TAA ini,” terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan, hilirisasi merupakan jawaban atas solusi terutamaa turunnya harga komoditas unggulan di Sumsel.
"Harga itu yang tentukan dunia, bukan kita (Sumsel), jadi memang jawaban permalsahan terebut yakni hilirisasi dari produk unggulam Sumsel. Plus jika KEK TAA selesai maka akan memberikan dampak luar biasa kepada perekonomian Sumsel," tandasnya.