Pilkada Ogan Ilir
Panwaslih OI akan Tindak Tegas Paslon Langgar Larangan Hari Tenang
Selama 3 hari yaitu 6, 7, 8 Desember, setiap paslon tidak diperbolehkan melakukan aktivitas kampanye baik melakukan pertemuan terbatas, kampanye dialo
Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, INDERALAYA - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Ogan Ilir (OI) akan melakukan tindakan tegas bagi masing-masing paslon Bupati dan wakil bupati OI yang mengikuti prosesi Pilkada dan bilamana terbukti melakukan pelanggaran untuk hari tenang.
Hal tersebut dikatakan Divisi Pengawas Panwaslih OI, Dermawan Iskandar, Jumat (4/12/2015).
Menurutnya, terhitung mulai hari ini adalah hari terakhir dilaksanakan kampanye akbar, kampanye tersebut dilakukan paslon no 2 AW Noviadi-Ilyas Panji Alam di Lapangan Tanjung Putus Inderalaya.
Sebelumnya, paslon nomor urut satu dan tiga telah melangsungkan kampanye akbar.
"Setelah dilaksanakan kampanye terakhir. Maka, kita memasuki hari tenang selama 3 hari yaitu 6, 7, 8 Desember, setiap paslon tidak diperbolehkan melakukan aktivitas kampanye baik melakukan pertemuan terbatas, kampanye dialogis, rapat umum dan alat peraga kampanye. Tentunya, akan kita sanksi tegas kalau melanggar," ujarnya.
Dikatakan Iskandar, untuk tanggal 4 dan 5 Desember, Panwaslih bersama Satpol-PP, Dinas Tatakota dan Pertamanan akan melakukan penertiban segala jenis alat peraga kampanye (APK) baik di tempat umum, jalan, termasuk di posko paslon.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan uu no 8 tahun 2015 tentang pilkada, pasal 69 huruf k soal larangan dalam kampanye jika melakukan kegiatan kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan KPU Kabupaten.
"Oleh karena itu, Panwaslih menghimbau kepada tim paslon dan paslon untuk segera melakukan penertiban dan pelepasan sendiri apk sebelum masa tenang, kalau tidak disanksi pidana. Jadi kita harapkan kesadarannya, agar pilkada berjalan lancar saat hari H pencoblosan 9 Desember. Kepada seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih dapat menentukan suaranya dengan baik di bilik suara. Sehingga, mendapatkan pemimpin yang sesuai hati nurani rakyat," ujarnya.