Inilah Dasar Awal Mula Azan Panggilan Salat
Dia pun berkata: “Maukah engkau kuberitahu (panggilan) yang lebih baik dari (bunyi lonceng) itu?” Maka, aku pun berkata: “Tentu saja mau.”
Penulis: Aminudin | Editor: Tarso
Maka, aku bangkit bersama Bilal, lalu aku ajarkan kepadanya dan dia yang berazan. Ternyata hal itu terdengar oleh Umar bin Khattab ketika dia berada di rumahnya. Kemudian, dia keluar dengan selendangnya yang menjuntai.
Dia berkata: “Demi Zat yang telah mengutusmu (Muhammad) dengan benar, sungguh aku telah memimpikan apa yang dimimpikannya.”
Kemudian, Rasulullah SAW bersabda: “Maka, bagi Allah-lah segala puji.” (HR Abu Daud, 499), at-Tir midzi (189) secara ringkas tanpa cerita cerita Abdullah bin Zaid tentang mimpinya, Al-Bukhari dalam Khalq Af’al al-Ibad, ad-Darimi (1187), Ibnu Majah (706), Ibu Jarud, ad-Daruquthni, al-Baihaqi dan Ahmad (16043-redaksi di atas).
At-Tirmidzi berkata: “Ini hadist hasan sahih.” Juga disahihkan oleh jamaah imam ahlim hadis, seperti Al-Bukhari, Adz-Dzahabu, An-Nawawi dan lainnya, kata Al-Albani dalam Al-Irwa (246), Shahih Abu Dawud (512) dan Takhrij al-Misykah (I:650). (Aminudin/Islam Digest, Ahad, 12 Juli 2009).