Pemancing dari Palembang Diterkam Buaya di Pulau Rimau
saat ditemukan korban dalam keadaan tak utuh lagi, tangan kanan dan kiri serta kaki kanannya hilang dimakan buaya.
"Jadi kami itu berada di sisi sebelah kanan sungai tapi buaya itu mengehempaskan jasad menantu saya ke sisi kiri."
"Maka dari itu kami terpaksa kembali memutar mencari jalan lain untuk bisa menyebrang ke sana. Karena warga tidak ada yang berani untuk menyeberangi sungai secara langsung," katanya.
Setelah berhasil menemukan jasad menantunya itu, dikatakan H Nahwan, warga pun akhirnya mengevakuasinya dan membawa ke RSUD Pangkalan Balai untuk dibersihkan termasuk menjahit bekas luka-lukanya.
"Kami membawa jasad menantu saya dari TKP itu sekitar pukul 00.00 dan setelah paginya, pukul 07.00 itu langsung kami bawa ke Palembang ini tempat orang tuanya hingga tiba pukul 08.00," tuturnya.
Sementara itu, ayah korban, Rohimin (62) mengatakan, jenazah anaknya tersebut sudah dimakamkan sekitar pukul 10.15 di TPU Talang Kerikil Palembang.
"Dia ini nomor enam dari delapan bersaudara dan dia tinggal di sana kurang lebih sudah selama dua tahun atau tak lama setelah dia menikah. Saat ini dia juga telah dikaruniai seorang anak yang masih berumur 2,5 tahun," jelasnya.
Kakak ipar korban, H Tholib mengatakan, dengan adanya kejadian ini, pihaknya mewakili pihak keluarga berharap pemerintah agar serius menanggapi permasalahan ini.
Karena, menurutnya hal ini bukanlah hal yang pertama kalinya terjadi.
"Tahun kemaren juga sudah ada yang menjadi korban jadi kami harap pemerintah serius menangani ini dan jangan sampai ada yang menjadi korban-korban lainnya," ungkapnya.