Mahasiswa UIN RF Tuntut Transparansi Kebijakan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dinilai melanggar undang-undang Permendikdub no 55 tahun 2013 dan tak memiliki manfaat bagi perkuliahan, Ratusan mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang menggelar aksi demo di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Kamis (22/10).

Mahasiswa menuntut pihak Universitas, dalam hal ini Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr H Kasinyo Harto MAg untuk membubarkan POM FTK (Persatuan Orangtua Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan).

Hal ini disampaikan langsung Gubernur mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang, Ahmad Saiful Aripin dalam orasinya." Bubarkan POM dan hapuskan pungutan uang POM," ujarnya yang terlihat bersemangat sembari meneriakan kalimat-kalimat yang membuat suasana demo menjadi "panas"

Tak hanya Ahmad, ratusan mahasiswa lainnya yang berada di lokasi berlangsungnya aksi demo pun, juga meneriakan hal yang sama, dimana dalam sorak sorai tersebut mahasiswa juga meminta Dekan untuk langsung menandatangani surat keputusan yang berisikan persetujuan pembubaran POM FTK, serta mengembalikkan uang mahasiswa yang telah membayar uang POM terhitung angkatan 2014 dan 2015.

Selain itu, ratusan mahasiswa tersebut juga meminta Dekan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah fasilitas mahasiswa yang tidak memadai seperti, fasilitas AC untuk ruang kelas, WC, parkiran, kejelasan asrama serta komersialisasi gedung dan taman yang dijadikan kantin.

Disisi lain, pendemo juga meminta kejelasan dan pertanggung jawaban dosen mengenai kelas Internasional dan akreditasi di beberapa jurusan yang belum jelas.

"Yang kami inginkan adalah usut tuntas oknum yang sempat memberikan ancaman bagi mahasiswa, lalu pertegas pula bagaimana peraturan terkait menjadi Asdos, kemudian usut tuntas proyek pembangunan gedung multimedia FTK yang diduga terjadi penyelewengan anggaran dalam pembangunan," ujar Ahmad.

Sementara itu, Dekan FTK, Dr H Kasinyo Harto MAg yang ditemui usai demo mengatakan akan secepatnya bermusyawarah dengan anggota POM. "Demo mahasiswa ini memang sudah hak mereka menyampaikan orasi dan alhamdulillah tadi tidak sampai anarkis," ungkapnya.(cr26)SRIPOKU.COM,