Diputus Calon Suami, Nanda Tewas Minum Racun Serangga
Nanda Betalestari (17), putri bungsunya empat bersaudara ini nekad mengakhiri hidupnya dengan meminum racun serangga karena diputuskan sang kekasih.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, LAHAT -- Liana (50) warga Desa Linggar Jaya, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, hanya bisa menangis saat melihat Nanda Betalestari (17), putri bungsunya terbujur ditutup kain di IGD RSUD Lahat.
Ia terlihat tak percaya anak kesayangnya rela bunuh diri dengan cara menenggak racun serangga, lebih lebih kenekatan anaknya tersebut hanya karena sang kekasih memutus cintanya.
Baca Juga: Malaikat dan Setan Berebut Menemani Orang yang Hendak Tidur
Nanda sendiri sebelumnya pernah menikah. Namun, bahtera rumah tangganya tak berlangsung lama.
Usai bercerai, Nanda menjalin asmara kembali. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Nanda sendiri sempat mendapat perawatan tenaga medis.
Namun sayang nyawanya tak terselamatkan.
"Malang nian nasib anakku ini. Aku tidak terima anak ninggal dengan cara begini," teriak Liana, saat melihat anaknya terbujur kaku di IGD RSUD Lahat.
Peristiwa ini sendiri terjadi Sabtu, (8/8) sekitar pukul 09.00, Sabtu (8/8/2015).
Pagi itu, Nanda pamit kepada ibunya untuk pergi ke rumah calon mertuanya, di Desa Lubuk Tampang, Kikim Timur, dengan sepeda motor.
Namun tidak begitu lama, tepatnya sekira pukul 11.00 WIB, Nanda kembali lagi ke rumah.
Anak bungsu dari empat bersaudara yang sudah bertunangan dengan sang kekasih yang masih berstatus sebagai mahasiswa di Kota Palembang ini pun, tidak menceritakan apapun setiba di rumahnya.
Hanya saja kondisi tubuh Nanda sudah terlihat pucat dan lemas.
"Katanya mau ketempat calon mertuanya. Tapi tak lama kembali lagi. Melihat kondisi lemas, aku betanyo dan dio ngomong kalau la minum racun,"terang Lliana, yang membuat ia terkejut.
Atas pengakuan tersebut, keluarga pun langsung melarikannya ke Puskesmas Bunga Mas, Kikim Timur.
Namun, tenaga medis merujuknya ke RSUD Lahat. Setelah sempat mendapat perawatan, Nanda menghebuskan napas terakhir sekitar pukul 13.30.
