Duplikasi Jembatan Musi II "Lulus" Uji Kelenturan dan Getaran Jembatan

Duplikasi Jembatan Musi II dipastikan bakal dilaunching 25 April nanti.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Sebuah truk fuso melakukan tes semidinamis loading truk di Jembatan Duplikat Musi 2, Kamis (9/4/2015). Sebelumnya petugas menempelkan Bridge Dianostic Inc, alat ukur frekwensidi badan jalan jembatan. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Duplikasi Jembatan Musi II dipastikan bakal dilaunching 25 April nanti. Rencananya jembatan sepanjang 687 meter ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang datang ke Sumsel dalam rangkaian acara tertentu.

"Itukan acara Pemprov Sumsel jadi rencananya Presiden Jokowi datang, jadi sekalian saja kita minta meresmikan duplikasi Jembatan Musi II dan Underpass Patal-Pusri yang kebetulan jalan bawah tanah pertama di luar pulau Jawa," ujar Aidil Fitri, Kasatker Jalan dan Jembatan BBJN III disela kegiatan tes dinamis duplikasi Musi II, Kamis (9/4/2015).

Uji beban dinamis yang dilakukan kemarin mendapat perhatian banyak mahasiswa Jurus Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (Unsri). Ratusan mahasiswa ini antusias menyaksikan uji beban dinamis yang dilakukan menggunakan truk dengan muatan 30 ton itu saat melintas pada bentang baja pelengkung jembatan (span). Truk disuruh berjalan lamban dan melintasi balok kayu pada setiap span jembatan secara perlahan sehingga getaran yang diakibatkan truk bisa terpantau.

Setiap span jembatan dipasangi sensor yang terhubung pada alat pemantau getaran Bridge Diagnostic inc (BDI). Alat ini dirancang khusus untuk membaca getaran yang ditimbulkan truk saat melintas untuk mengetahui seberapa besar getaran yang disebabkan truk saat melintas jika jembatan sudah dioperasikan.

"Sebelumnya sudah dilakukan tes kelenturan jembatan, getaran, dan ujilalulintas dan ini dilakukan lagi uji getaran jembatan semi dinamis agar diketahui persis kekuatan dan keamanan jembatan dalam segala kondisi ," jelas Aidil.

Meski jembatan bergetar saat dilalui kendaraan tapi Aidil menjelaskan bahwa jembatan tetap aman karena sudah lulus uji kelenturan dan getaran jembatan. Getaran jembatan merupakan hal wajar dan bisa dirasakan hampir pada semua jembatan karena kontruksi jembatan yang tidak bergetar bisa memakan dana lebih besar.

Aidil menjelaskan semua rangkaian tes dan uji keselamatan jembatan sudah selesai dilakukan. Tinggal uji layak fungsi saja. Uji layak fungsi hanya pengecekan kelengkapan keselamatan dan utulitas jembatan saja. Apakah masih ada pembuatan drainase atau kelengkapan jembatan yang perlu ditambahakan atau tidak bukan ujicoba fisik seperti yang sudah dilakukan. Jika semuanya sudah siap maka jembatan siap diresmikan, tapi jika masih ada aspek keselamatan dan utilitas yang belum layak maka bisa ditambahkan tanpa menganggu konstruksi fisik jembatan.

Jika semua aspek ujicoba, uji keselamatan dan uji layak fungsi dilakukan maka jembatan tinggal menunggu peresmian saja. Sebelum diresmikan jembatan akan dibersihkan lebih dulu sebab masih menyisahkan debu dan sejumlah peralatan kerja yang masih di pasang di badan jembatan atau trotoar jembatan. (tnf/TS)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved