Alex Noerdin Dibuat Terperangah Saat Hujan Guyur Palembang 15 Menit
Alex Noerdin yang menyaksikan langsung kantornya terendam langsung terperangah.
Penulis: Deryardli | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Hujan yang turun kemarin menggenangi beberapa tempat di Kota Palembang, termasuk Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (27/11/2014). Hujan deras yang turun sekitar 15 menit mampu merendam lobi kantor orang nomor satu di Sumsel itu, meski hanya setinggi mata kaki.
Alex Noerdin yang menyaksikan langsung kantornya terendam langsung terperangah. Di sisi lain, beberapa pegawai termasuk personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sibuk membuang air dan mengepel lantai.
"Ini pasti saluran yang tidak bisa menampung debit air. Mungkin karena tersumbat atau memang kurang besar. Yang pasti drainasenya tidak beres," kata Alex kepada wartawan yang telah menunggunya, Kamis (27/11/2014).
Sebagai mantan pegawai di dinas yang mengurusi perencanaan kota, Alex paham tentang sebab banjir dan cara penanggulangannya. Ia berencana memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palembang untuk mengatasi hal itu.
"Mesti diperiksa dulu kenapa hujan besar tapi sebentar sudah jadi begini. Bagaimana kalau hujan terus menerus selama tujuh hari. Nanti saya panggil PU Kota membahas hal ini," ujar gubernur dua periode ini.
Kantor Gubernur Sumsel yang beralamat di Jalan Kapten A Rivai Palembang telah berusia 54 tahun. Dr Ir H Soekarno sebagai Paduka Jang Mulia (PJM) Presiden RI meresmikan Kantor Gubernur Sumsel pada 3 November 1960. Ketika itu, HA Bastari menjabat Gubernur Sumsel. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel di bawah kepemimpinan Alex Noerdin telah merencanakan pemindahan kantor ke Jakabaring. Diketahui, Pemprov memiliki lahan sekitar 300 hektar di lokasi tersebut untuk dibangun pusat pemerintahan terpadu.
Sedangkan Kantor Gubernur Sumsel saat ini direncanakan dikelolah pihak swasta lewat Bangun, Guna dan Serah atau Built Operate Transfer (BOT). Hanya saja, rencana ini terhalang karena instruksi pusat yang melarang pembangunan gedung baru untuk
penghematan anggaran.
Menanggapi hal itu, Alex pun mengatakan menunda pemindahan kantor baru ke Jakabaring. Ia berupaya memanfaatkan yang telah ada dan membenahi Kantor Gubernur sekarang ini. "Kan tidak boleh bangun gedung, jadi menata yang ada sekarang saja," singkatnya.