WNI Dimutilasi di Australia

Nining Sukarni Ingin Jasad Mayang Dimakamkan di Lampung

"Saya kaget begitu mendapat kabar dari kawan Febri bahwa anak saya meninggal dibunuh suaminya sendiri," kata Nining.

Editor: Sudarwan
FACEBOOK
Foto Mayang Prasetyo di Facebook. 

SRIPOKU.COM, BANDARLAMPUNG - Keluarga berharap jasad Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah (27) dibawa ke Indonesia untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Hal tersebut disampaikan ibu korban, Nining Sukarni (45), saat ditemui di kontrakannya di sebuah gang di Kelurahan Sukamenanti, Bandarlampung, Selasa (7/10/2014).

"Keluarga berharap jenazah Febri segera dipulangkan ke Lampung," kata Nining.

Nining mengatakan, ia sebelumnya tak mengira bahwa korban mutilasi adalah anaknya sendiri. Apalagi setelah mengetahui bahwa pelaku pembunuhan adalah suaminya sendiri, Marcus Pieter Volke.

"Saya kaget begitu mendapat kabar dari kawan Febri bahwa anak saya meninggal dibunuh suaminya sendiri," kata Nining.

Menurut keterangan keluarga, Mayang dan Volke menikah di Denmark pada 1 Agustus 2013 lalu. Keduanya kemudian tinggal di Australia untuk mengembangkan bisnis penjualan dan perawatan anjing.

Bagi keluarga, Mayang adalah tulang punggun keluarga. Dalam sebulan, Mayang kerap mengirim uang sekitar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta untuk membiayai sekolah kedua adiknya serta pengobatan neneknya yang sudah tua.

"Dia tulang punggung keluarga ini. Saya sangat sedih anak saya meninggal dengan cara yang mengenaskan," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Mayang dimutilasi dan bagian tubuh korban direbus oleh pasangannya yang bekerja sebagai chef di kapal pesiar. Febri adalah laki-laki yang mentransformasi gendernya dan mengubah nama menjadi Mayang Prasetyo.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved