32 Ton Garam Sudah Ditebar di Langit, Hujan Belum Turun Juga

Menurutnya dalam satu kali penerbangan, Hercules akan menghabiskan 4 Ton garam dan dari tanggal 21 hingga 26 September atau sudah 32 ton garam ditebar

Editor: Soegeng Haryadi
TRIBUN SUMSEL
Beberapa kru tengah mempersiapkan peralatan untuk melakukan proses hujan buatan di Palembang dan sekitarnya, Senin (22/9/2014). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Hingga saat ini water bombing melalui tiga pesawat Helikopter bantuan pemerintah pusat masih terus dilakukan. Sedangkan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), BPBD Sumsel telah menghabiskan 32 Ton garam untuk enam kali penerbangan mulai tanggal 21-26 September menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Koordinator TMC Wilayah Sumatera dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Sutrisno yang ditemui Senin (29/9/2014) mengatakan, tim masih kesulitan menebar garam karena belum banyaknya awan yang terbentuk di langit Sumsel,

“Kondisi cuaca saat ini sudah sedikit membaik dibanding beberapa hari lalu. Tapi memang awan belum potensial. Kita seringkali terkendala minimnya keberadaan awal. Saat ini awan ada di bagian Utara Sumatera seperti Jambi dan Riau. Kalau tetap dipaksakan maka hujan terlalu jauh untuk sampai di Sumsel,” ungkapnya.

Menurutnya dalam satu kali penerbangan, Hercules akan menghabiskan 4 Ton garam dan dari tanggal 21 hingga 26 September atau sudah 32 ton garam ditebar dalam kurun waktu tersebut. TMC baru akan dimulai lagi setelah Hercules yang digunakan untuk HUT TNI kembali ke Palembang,

“Pesawat masih di Malang dan akan diluncurkan ke Bandung untuk modifikasi agar bisa ke Palembang untuk TMC. “Kita perkirakan pesawat sudah bisa TMC lagi, karena potensi awan muncul pada tanggal 3 Oktober mendatang,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel, Sigit Wibowo menambahkan, luas hutan gambut se-Sumsel yang terbakar mencapai 1,4 juta hektar. Dengan 50 persen di antarnaya berada di OKI. Berdasarkan hasil pengamatan Dishut, terdapat 3- 5 ribu hektar lahan gambut di Kabupaten OKI terbakar.

“Sudah ada upaya dari pihak pengelola, misalnya membuat sekat di daratan dan mengerahkan 250 tenaga terampil mengatasi masalah kebakaran hutan. Kita juga memadamkan api dengan mengepungnya menggunakan 21 eskavator,” singkatnya. (mg5)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved