Sumur Bor PT Seleraya Meledak
Warga Desa Belani Kini Kepanasan
Selain terserang berbagai penyakit kondisi air rumah wargapun sudah mulai berubah warna karena bercampur dengan lumpur.
SRIPOKU.COM, MURATARA - - Setelah tiga hari terjadi blow out di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara, sebagian warga terutama anak-anak mulai terserang berbagai penyakit. Mulai dari batuk, pilek hingga mencret, warga menduga penyakit tersebut akibat radiasi api sehingga menimbulkan pencemaran udara yang terjadi beberapa hari terakhir
Taufik warga Desa Belani saat dihubungi, Rabu (9/7/2014) menjelaskan, suhu udara di desanya semakin panas. Diakuinya, udara yang sangat gersang membuat warga harus bisa beradaptasi, selain itu tidak adanya hujan membuat warga merasa kepanasan akibat udara yang ditimbulkan.
Dijelaskannya, selain terserang berbagai penyakit kondisi air rumah wargapun sudah mulai berubah warna karena bercampur dengan lumpur. Karena tidak ada sumber air lain, kondisi air yang keruhpun masih dimanfaatkan warga.
"Air sumur kami sekarang keruh, sedangkan bantuan dari perusahaan belum ada. Kami mengharapkan, agar kobaran api segera dipadamkan, karena kami tidak bisa kemana-mana, selain itu pemerintah segera menambah perlengkapan dan obatan untuk warga, karena banyak anak kecil yang terkena penyakit," jelasnya
Menurutnya, api yang berkobar sampai saat ini lebih besar dari hari sebelumnya, bahkan sebagian warga telah mengungsi ke rumah saudaranya yang jauh dari lokasi sumur minyak meledak.
"Mungkin karena banyak yang takut, sebagian warga mengungsi, ada juga yang mengungsi karena berobat di daerah Bingin Teluk," pungkasnya
Sementara itu, Penjabat Bupati Muratara ketika dikonfirmasi Akisropi Ayub mengimbau warganya untuk tidak panik, dan segera memita pihak PT SRMD segera mengambil langkah.
"Saya berharap warga jangan panik, yakinlah blow out segera teratasi. Karena dengan terjadinya blow out justru diketahui bahwa dilokasi kandungan gas tinggi, tetapi menyangkut penyakit yang saat ini di derita warga akan segera saya koordinasikan dengan pihak Dinkes," ungkapnya. (TS)
