Presiden SBY Mengaku Pernah Mau Dibunuh Secara Langsung dan Mistis

Rencana itu dipersiapkan oleh kelompok teroris dengan melakukan latihan-latihan di sebuah kamp.

Editor: Sudarwan
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul SBY Selalu Ada Pilihan di Jakarta Convention Center, Jumat (17/1/2014). Buku yang ditulis langsung oleh SBY tersebut mengisahkan tentang 8 tahun kepemimpinannya sebagai Presiden RI. 

“Asap hitam itu bergerak ke timur, seperti ingin menerobos kamar saya. Begitu saya melihat peristiwa yang menakutkan itu, saya ajak mereka untuk memohon pertolongan Allah,” katanya. Yudhoyono lalu meminta agar kamarnya ditutup sementara pintu dan jendela ruangan lain dibuka.

Tak lama kemudian, asap tebal yang berputar-putar itu keluar dari rumahnya bagaikan ditiup angin kencang.

“Peristiwa ini seperti adegan film horor yang sering kita lihat, atau seperti yang terkisahkan di cerita-cerita lama. Tetapi sungguh ada, sungguh nyata,” ucapnya.

Ancaman-ancaman yang ditujukan kepada dirinya itu dianggap Yudhoyono sebagai risiko atau konsekuensi yang harus ditanggungnya sebagai pemimpin puncak di negeri ini. Dengan cerita di atas, dia pun berharap masyarakat bisa memahami jika pengamanan yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden dirasa berlebihan.

Menurutnya, amat bisa dimengerti jika banyak negara memiliki standar pengamanan presiden yang ketat dan tinggi. Bahkan, menurut Yudhoyono, pengamanan presiden di banyak negara jauh lebih ketat dibandingkan di Indonesia.

Yudhoyono mengatakan, ada semacam semboyan yang dianut oleh Paspampres yang berlaku secara universal, yakni everybody, every place, and every event must be safe yang artinya setiap orang, setiap tempat, dan setiap kegiatan harus aman.

“Sebagaimana yang saya sampaikan di bagian lain buku ini, saya memohon pengertian rakyat Indonesia jika apa yang dilakukan oleh Paspampres mengganggu kenyamanan banyak pihak. Tetapi mereka menjalankan tugas dan amanah undang-undang. Tugas yang sama bagi semua Paspampres di seluruh dunia,” katanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved