Breaking News

Ketua MK Ditangkap KPK

Ini Firasat Akil Mochtar Sebelum Ditangkap KPK

Orang enggak tahu nasib orang kan bisa saja, atau malah kebalikan ibu duduk di sini, saya malah jualan pakai gerobak,

Editor: Sudarwan
ISTIMEWA
Akil Mochtar 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar sepertinya sudah mengetahui penangkapan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini bisa terlihat sehari sebelum KPK benar-benar menangkapnya.

Saat memimpin persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Jawa Timur, Akil terlibat tanya jawab yang sarat makna dengan saksi Saropah.

Saropah adalah saksi yang diajukan pihak terkait atau Soekarwo-Saifullah Yusuf. Kepada Akil, Saropah mengaku penjual kopi, teh, gorengan dan tahu lontong, rujak, es, dan kolak.

"Nanti tempo-tempo saya ke Malang, beli kopi di tempat ibu juga. He em, siapa tahu lewat kan, lho kayaknya ibu ini pernah saksi di MK kan saya berhenti. Orang enggak tahu nasib orang kan bisa saja, atau malah kebalikan ibu duduk di sini, saya malah jualan pakai gerobak, ini nasib kan tidak bisa tahu pak. Orang baik-baik hari ini terkenal, tiba-tiba sore ditangkap KPK, selesai. Ya kan, republik ini enggak bisa diduga," ujar Akil seperti dikutip Tribunnews dari risalah sidang ke IV.

Obrolan tersebut keluar menanggapi Saropah yang tidak berjualan karena harus terbang ke Jakarta. Akil pun menyarankan Saropah agar terus jualan supaya penghasilan dia terus ada.

Malam harinya, Akil mengunjungi wartawan di ruang media. Press room bisa dikatakan salah satu tempat kesukaan Akil karena di ruangan tersebut, Akil berbicara dengan wartawan layaknya teman sendiri.

Saat itu Akil mencandai kedatangan seorang wartawan yang meliput di KPK ke MK. Menurutnya, kedatangan wartawan yang memang dikenal Akil tersebut terkait dengan penangkapan.

Besoknya, atau Rabu (2/10/2013), usai persidangan PHPU Jawa Timur, Akil kembali kemudian mengunjungi press room.

Dalam tulisan sebelumnya berjudul 'Akil Mochtar: Dari Jamuan Makan Istana Negara Hingga Penangkapannya', Akil tercatat ke media centre sekitar pukul 18.00 WIB dan meninggalkan wartawan pukul 20.00 WIB.

Dua jam merupakan waktu yang sangat panjang. Selama itu, Akil banyak bercerita. Saat itu, bekas anggota DPR RI dari fraksi Golkar itu banyak bercerita dan memberikan nasehat.

Waktu terus berjalan, tiba-tiba Akil mengatakan jika malam itu dia menerima jadwal undangan makan malam di Istana Negara. Namun, Akil memilih tinggal bercerita bersama wartawan.

Ketika ditanya mengapa enggan pergi, Akil menjawab enteng karena acara tersebut sangat formal sehingga kurang bisa menikmati suasana.

Akil kemudian ingin beranjak pergi. Sudah putar badan. Namun urung kembali mengobrol. Kali ini dia terlibat dalam obrolan seru dengan wartawan terkait suatu Pilkada.

Dengan berseloroh, Akil mengatakan wartawan tersebut memiliki kedekatan khusus karena, menurut dia, hanya media wartawan tersebut yang tidak memuat keterangan penting dari dia mengenai sengketa Pilkada tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved