Ketua MK Ditangkap KPK
Penangkapan Akil Mochtar Jadi Pembicaraan Hangat
Penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK pada Rabu (2/10/2013) malam kemarin menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.
Penulis: Tarso | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (2/10) malam kemarin menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang senang dan bersyukur atas ditangkapnya Akil Mochtar ini.
Pembicaraan ini dapat ditemui di kantin-kantin dan perkantoran. Pantauan Sripoku.com, Kamis (3/10/2013) di Kantin Pemprov Sumsel nampak terlihat beberapa orang membicarakan kasus penangkapan Akil Mochtar. Mereka yang sebagiannya ada PNS di lingkungan Pemprov Sumsel ini membicarakan soal Akil Mochtar dengan vulgar.
"Syukurlah, rasokelah, baru tau dio. Selamo ini buat wong bingung bae," ujar seorang kepada temannya sambil sesekali menghirup kopinya.
Perkataan warga ini ditambahkan yang lainnya dengan menyebutkan bahwa selama Akil Mochtar menjabat jadi Ketua MK sering memberikan keputusan yang membingungkan masyarakat terkait hasil Pilkada di Indonesia, termasuk Pilkada Kota Palembang dan Sumsel.
Bahkan beberapa orang lagi, menghubungkan penangkapan Akil Mochtar ini dapat membuat kasus sengketa Pilkada Pilgub Sumsel jadi runyam.
"Kalau Ketua MK tidak ada, berarti Pilgub Sumsel ini akan jadia masalah, bakal gagal pelantikan gubernur tanggal 7 Nopember ini," kata Jon seorang PNS ikut menimpali.
Menurutnya, sesuai aturan, pelantikan Gubernur Sumsel akan dilaksanakan seiring dengan habis masa jabatan gubernur lama. "Kalau tidak salah masa jabatan Gubernur Sumsel habis pada tanggal 7 Nopember ini," tambah Jon.
Pembicaraan mengenai Akil Mochtar yang dihubungkan dengan Pilgub Sumsel ini semakin seru sampai Sripoku.com meninggalkan tempat mereka mengobrol.