Mimbar Jumat

Hidupkan Hatimu dengan Salat

“Salatlah kamu sebelum kamu disalatkan.” Kata-kata ini sering kita dengar, biasanya tulisan ini

Penulis: admin | Editor: Bedjo
zoom-inlihat foto Hidupkan Hatimu dengan Salat
Sripo/Dok
Wildan Rasyid Guru SMAN 3 Batusangkar

Menurut Rasulullah SAW, orang yang menyia-nyiakan salatnya akan dibangkitkan bersama Qarun dan Haman, sehingga menjadi hak Allah SWT untuk menempatkannya di dalam neraka bersama dengan orang-orang yang munafik.

Imam Jakfar Shadiq berkata kepada Zurarah: “Janganlah lalai dalam melaksanakan salatmu. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda menjelang wafatnya. “Orang yang mengenteng-entengkan salat-salatnya atau yang meminum minuman keras, bukan termasuk bagian dariku. Demi Allah! Ia tidak akan bertemu denganku di telaga Kautsar.” (Furu’ al-Kafi, iii, hal 269).

Lain lagi halnya dengan yang satu ini, apa? Ia mengaku telah melakukan ibadah salat lima waktu sehari semalam, tapi ya, hanya sebatas itu, tidak mendirikannya. Alhasil salat yang ia kerjakan tidak membuat hatinya hidup dan meninggalkan maksiat. Ia tidak memperoleh khasiat salat itu, tidak dapat merasakan kehadiran dan keindahan salat di tengah-tengah kehidupannya, sehingga salat tidaklah merubah dirinya.
Salat memang yes bukan no ... tapi judi dan mabuk-mabukan jalan terus. Salat iya, maksiat tidak ketinggalan! Mungkin kita pernah melihat orang yang seperti itu. Salat yang dilakukan hanyalah sia-sia, karena tidak mampu membuat ia tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Tentu kita semua tak mau seperti itu bukan?

Makanya, dirikanlah salat! Bukan hanya sekadar melakukannya, tetapi penuh kekhusyukan, penghayatan dan ketulusan, bahwa kita memang butuh Allah SWT dalam kehidupan kita. Seperti halnya pesan Lukman kepada anaknya, “Kerjakanlah olehmu semua perintah-Nya, selama kau masih hidup dengan nikmat-Nya, dan kamu boleh melanggar larangan-Nya, selama kamu mampu menahan pedihnya siksaan neraka-Nya.”   

Khusyuk dalam salat itu penting. Dr Jameel Kermalli memberikan beberapa tipsnya. Menurut beliau, ada 25 strategi agar khusyuk dalam menunaikan ibadah salat:
w Memahami dan mengapresiasi kehadiran Allah SWT
w Mengingatkan dirimu tentang Allah
w Kondisi pikiran yang tenang dan penuh perhatian
w Memahami apa yang engkau baca
w Pengucapan yang benar
w Kepercayaan
w Mengganti-ganti bacaan
w Kesucian yang berlanjut
w Memohon ampun dan mengakui kesalahan
w Kepercayaan (amanah)
w Manajemen stres
w Percakapan yang sia-sia
w Sederhana dalam makan
w Mengecek dan memeriksa
w Menuangkan pikiran dalam tulisan
w Menghilangkan rintangan
w Berduka cita, ketundukan dan kesedihan
w Bersabar, mengakui kesalahan dan mengutarakan problem kepada Allah SWT
w Puasa
w Dunia dan kesenangan-kesenangannya
w Menahan pikiran-pikiran
w Mengingat kematian
w Memusatkan pandangan
w Menghindari bisikan-bisikan setan terkutuk
w Latihan-latihan untuk mengembangkan perhatian-meditasi.

Ringkasnya, dengan mendirikan salat, itu akan menghidupkan hati kita yang membuat kita seolah-olah bertemu dengan Tuhan Sang Pencipta. Perihal gerakan fisik seperti berdiri, ruku dan sujud semata-mata merupakan gambaran yang tampak untuk suatu kondisi hidupnya hati bagi yang menunaikan ibadah salat di sela-sela kekuasaan Allah SWT. Di dalamnya termasuk pengagungan, penyucian, kepasrahan, kerendahan, kekhusyukan dan pendekatan diri kepada-Nya.
Jadilah pribadi yang saleh dan salehah di saat kebanyakan manusia menyibukkan diri dalam upaya mencari materi, uang, kekayaan, pangkat dan jabatan, duniawi belaka. Singsingkan lengan baju, basuhlah wajah, kembangkanlah tikar dan salatlah dengaan penuh kekhusyukan dengan sifat salatnya Rasulullah SAW. “Aku jadikan salat itu menyejukkan hatiku,” kata beliau. Mari sama-sama kita raih ‘kehidupan dalam mihrab salat.’

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved