Bocah 11 Tahun Ini Hadapi 2 Perampok Bersenpi
“Kasus perampokan ini, masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
Penulis: Andri Yanto | Editor: Hendra Kusuma
Bocah kelas 6 SD tidak bisa berbuat apa-apa ketika dua orang perampok mengacak-acak kamar
orang tuanya, kemudian mengambil sejumlah barang-barang beharga.
Anak pasangan Tugiharso pegawai Pertamina dan Hazanatulani ini, bahkan sempat berusaha melawan, namun dua pelaku mengancamnya dengan pistol yang ditodongkan dikeningnya.
Bukan hanya itu saja, perampok juga sempat menghancurkan handpone milik Perdi agar dia tidak bisa menelepon orang tuanya. Tidak luput juga kacamata Perdi diambil pelaku, sehingga Perdi tidak bisa melihat dengan jelas.
Karena, tanpa makai kacamata pemandangannya kurang bagus. Lalu, dua perampok mengurung bocah kelas 6 SD ini di dalam kamar. Perampok menggondol perhiasan emas milik orang tuanya yakni, seberat 4,5 gram, terdiri dari 2 buah kalung emas, 2 buah gelang, 1 buah emas kubah dari Makkah, dan 0,5 suku cincin.
Informasi yang berhasil dihimpun Sripoku.com, pelaku diduga lebih dari dua orang ini, tampaknya telah mengintai situasi dan lingkungan di sekitar rumah.
Kedunya datang menggunakan 1 unit mobil kijang jenis Innova warna putih dengan nomor plat tidak diketahui, berpura–pura sebagai pekerja yang akan membangun taman di halaman rumah korban. Pelaku juga menggunakan pakaian yang rapi memakai kemeja warna hitam.
Mulanya, anak korban bernama Hediansyah (11), yang saat kejadian berada sendirian dirumah tidak menaruh curiga.
“Oom itu datang pura–pura sebagai pembuat taman, dan sempat terlihat menghubungi bapak saya lewat handphonenya. Lalu waktu di dalam rumah dio langsung menodongkan senpi ke kening dan melakban mulut dan tangan dan menyekap saya di dalam kamar.
Setelah itu saya tidak tahu, tetapi terdengar mereka masuk di dua kamar dan mengambil perhiasan emas orang tuanya dalam kamar,” ujar Perdi yang masih terlihat shock.
Usai berhasil melepaskan diri dari bekapan lakban, dan melihat komplotan perampok sudah kabur, korban Perdi Hediansyah, langsung berteriak dan meminta pertolongan kepada tetangga sekitarnya.
Saksi Hasibuan, tetangga korban yang mendengar teriakan Perdi, bersama ketua RT setempat, Abdul Rozak, langsung menuju ke rumah Tugiharso.
Sesampai di sana mereka lalu masuk dan mengambil kunci kamar untuk menyelamatkan Perdi yang dikurung dalam kamar, Setelah itu melaporkan peristiwa perampokan itu ke kepolisian.
“Waktu aku mengambil kunci kamar dan mengeluarkan Perdi terlihat ada bekas lakban dikamar. Setelah itu, tiba-tiba Perdi langsung memeluknya dan berkata ada perampok sambil menangis,”jelas Abdul Rozak yang merupakan ketua Rt setempat.
Sementara itu, menurut tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, beberapa hari lalu ada sebuah mobil yang selalu mondar-mandir dan mengawasi rumah pak Tugiharso.
Namun, kami kira itu saudaranya pak Tugiharso jadi kami tidak menaruh curiga. “Memang ada mobil terlihat mondar mandir baik dari pagi lalu pada sore hari beberapa hari lalu. Kami idak curiga karena mobil itu mirip yang dipakai keluarganya, tapi cuma beda warna,”ujar tetangga Tugiharso.
Kapolres Prabumulih, AKBP Yerry Oskag SIk melalui Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Muhammad HM, didampingi Kanit Reskrim Ipda Zon Prama SH, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi perampokan itu. “Kasus perampokan ini, masih dalam penyelidikan,” jelasnya.