Kebakaran SMPN 26 Palembang: Nurul Terpaksa Belajar di Kelas Lain Disdik Bangun 4 Ruangan
Kebakaran SMPN 26 Palembang: Nurul Terpaksa Belajar di Kelas Lain Disdik Bangun 4 Ruangan
Laporan Wartawan Tribun Sumsel Melisa Wulandari
SRIPOKU.COM,PALEMBANG-Akibat kebakaran SMPN 26 Palembang, Nurul Kaliza siswi kelas VII 9 bersama 32 siswa SMP Negeri 26 Palembang yang beralamat di Lorong Mekar I Jalan H Sanusi, Suka Bangun, Kecamatan Sukarami terpaksa harus belajar dengan siswa kelas lainnya.
Hal ini terjadi disebabkan ruang kelasnya bersama 3 ruang lainnya hangus terbakar dilahap si jago merah pada Rabu (24/7/2019) sekitar pukul 22.00.
Empat ruang terdiri satu ruang kelas untuk belajar 32 siswa, satu ruang kelas untuk sekolah terbuka, satu gudang dan satu ruang ekstrakurikuler UKS.
Api diduga merambat dari konsleting arus listrik kemudian menghanguskan dua ruang kelas, satu ruang UKS dan satu gudang. Walaupun begitu, pihak sekolah tetap mengaktifkan proses belajar mengajar di sekolah.
"Ya tadi bersih-bersih dulu habis itu belajarnya campur sama anak kelas lain, tetap belajar seperti biasa," ujarnya
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 26 Palembang Misno Subroto menyampaikan bahwa untuk menanggulangi proses belajar mengajar siswa yang belajar di ruang kelas yang terbakar dialihkan ke ruang-ruang kelas lain.
"Siswa tetap belajar, mereka kita campur dengan ruang-ruang lain. Jadi setiap ruang dari 32 siswa ada yang ditambah 3 sampai 4 siswa," katanya, Kamis (25/7/2019)
Dia juga menambahkan bahwa dari ruang kelas yang terbakar satu ruang yang digunakan untuk kelas SMP terbuka. Jadi untuk SMP terbuka tidak bisa lagi menggunakan ruang kelas ini.
"Sambil menunggu anak-anak belajar campur, kami berharap ruang kelas ini segera dibangun agar siswa kembali belajar," katanya.
Terkait kebakaran ini, pihak Dinas Pendidikan Kota Palembang langsung meninjau lokasi melihat keadaan ruangan yang hangus menyisakan puing dan tembok yang juga terlihat hangus.
"Setelah kami tinjau, api kemungkinan berasal dari konseleting di ruang UKS. Apalagi ruang UKS ada banyak busa dan kasur sehingga cepat merambat apinya," ujar Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang Herman Wijaya saat dibincangi media.
Pihaknya berjanji akan memproses pengajuan agar ruang kelas segera dibangun kembali dan kembali nyaman dalam aktivitas belajar mengajar.
"Secepatnya akan kamj ajukan, kalau 2019 ini mungkin belum bisa, minimal tahun depan kami ajukan di APBD. Bahkan kami akan ajukan sekalian dua lantai," tutupnya.