Berita Palembang

Gubernur Sumsel Herman Deru Bentuk Tim Investigasi Usut Kekerasan di SMA Taruna Indonesia Palembang

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru secara khusus membentuk tim investigasi untuk mengusut kekerasan yang terjadi di SMA Taruna Indonesia

Editor: Sudarwan
TRIBUN SUMSEL/Shintadwi anggraini
Gubernur Sumsel H Herman didampingi ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia melayat ke rumah duka Wiko Jerianda, Sabtu (20/7/2019) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru secara khusus membentuk tim investigasi untuk mengusut kekerasan yang terjadi di SMA Taruna Indonesia Semi Militer Plus Palembang.

Gubernur Sumsel Herman Deru bahkan memberikan waktu selama satu minggu ke depan bagi tim investigasi tersebut agar dapat menyimpulkan perihal yang sebenarnya terjadi.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia saat menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Wiko Jerianda (16) dengan hadir di rumah duka, Sabtu (20/7/2019).

"Tim investigasi itu terdiri dari orang tua siswa, dewan pendidikan kota provinsi dengan anggota 9 orang. Saya meminta kepala dinas pendidikan yang mengetuai tim tersebut," ujar Herman Deru saat ditemui seusai melihat jenazah Wiko di rumah duka.

Dikatakan Gubernur Sumsel Herman Deru, tim investigasi tersebut bertugas untuk menyelidiki secara mendalam apakah kekerasan yang terjadi murni merupakan kesalahan oknum atau merupakan prosedur dari pihak sekolah.

Usut Kematian 2 Siswa SMA Taruna Indonesia, Gubernur Sumsel Herman Deru Bentuk Tim Khusus

Tewasnya Wiko Jerianda Siswa SMA Taruna Palembang, Gubernur Sumsel akan Sanksi Tegas

Termasuk Pekerjaan Paling Berisiko, Ternyata Segini Gaji Pilot di Indonesia, Yakin Gak Tergiur?

Idolakan Ustaz Abdul Somad, Hotman Paris Sebut Kutipan yang Disukai, Pernah Dapat Gelar dari NU

"Dan apabila terbukti ini merupakan kesalahan lembaga, maka kita akan berikan sanksi yang setimpal. Sanksi paling ringan berupa peringatan, sedangkan sanksi terberat adalah penutupan," ungkapnya.

Terkait satu orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada kekerasan saat MOS di SMA Taruna Indonesia, gubernur meminta agar proses hukum terus berjalan.

"Maka untuk proses hukum akan terus saya giring dan berharapan agar pihak kepolisian segera mengembangkan apa yang sudah ditetapkan kemarin. Yakni satu orang tersangka yang merupakan karyawan di SMA tersebut."

"Saya juga berharap bagi pihak polisi, jaksa dan kejaksaan untuk menegakkan hukum agar ditegakkan seadil-adilnya," ujarnya.

Herman Deru berharap agar kejadian memilukan ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak dalam penyelenggara pendidikan.

Dimana, masa MOS merupakan momen pembauran antara siswa junior dan senior. Bukan malah dijadikan kesempatan untuk melakukan kekerasan pada orang lain.

"Maka dari itu, bagi wilayah Sumsel saya ingin MOS seluruh formatnya diubah. Tidak bisa hanya menekankan satu titik kedisplinan.

Karena ini lebih pada pembauran antara junior dan senior. Bahkan Termasuk istilahnya pun saya minta untuk diubah.

Kerena MOS sering kali menimbulkan korban, sangat disayangkan. Jangan jadi ajang perpeloncoan," tegasnya.

Sementara itu, kedatangan gurbernur dan ketua TP PKK Sumsel, langsung disambut Isak tangis pihak keluarga Wiko Jerianda.

Gubernur Sumsel juga sempat mendoakan jenazah dan memimpin para pelayat membaca surat alfatihah bagi Wiko.

Suasana haru begitu terasa saat pihak keluarga mendengar ucapan turut berbelasungkawa langsung dari gubernur Sumsel di rumah duka. (Laporan wartawan Sripoku.com, Shintadwi anggraini)

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved