Informasi Haji
Agar Mengerti Isi Khutbah Jumat Jemaah Haji Pakai Headset Radio
Jemaah Haji Menggunakan Haedset radio untuk mendengarkan Khutbah Jumat yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu
Penulis: Husin | Editor: muhammad husin
Laporan Wartawan Sripoku.com/Muhammad Husin
MADINAH, SRIPOKU.COM -Jemaah haji asal Palembang, khususnya Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memang kreatif.
Jika sebelumnya menggunakan aplikasi Google Translate untuk berkomunikasi sesama Jemaah haji dari belahan dunia, kali ini, Jumat (12/7) Jemaah haji Kloter 2 Palembang menggunakan headset Handphone sebagai alat bantu mendengarkan khutbah jumat di Masjid Nabawi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahaya Indonesia (Melayu).
Diketahui, bahasa terkadang menjadi kendala bagi Jemaah haji Indonesia ketika berada di Tanah Suci.
Bahkan banyak jamaah ketika mengikuti tausiah atau ceramah saat salat Jumat atau kajian keagamaan lainnya di Masjid Nabawi sulit mengartikan kalimat yang diucapkan.
Mengatasi kendala tersebut, jamaah tidak perlu khawatir karena saat ini pemerintah Arab Saudi sudah lebih peduli dan mudah merespon apa yang menjadi kebutuhan jamaah haji asal Indonesia ini.
Selain sudah terpenuhinya papan pengumuman disetiap sudut masjid yang menggunakan bahasa Indonesia (Melayu), juga ketersediaanya penerjemah bahasa saat khutah ceramah yang disiarkan melalui siaran radio.
Jemaah haji Kloter 2 Palembang Victory (44) kepada contributor sripo di Madinah H Hendra Wijaya mengatakan, “Saat manasik di KBIH Varita Pusri, jemaah haji diberikan manasik cara sehat, aman dan nyaman selama berhaji. Diantaranya memanfaarkan Ponsel adroid sebagai media untuk mensupport pelaksanaan ibadah haji,” katanya.
Dikatakan victory, melalui Hp Android, Jemaah haji diberikan bimbingan untuk mengakses aplikasi “Haji Pintar”, menggunakan Google Translate.
“Kami sering diingatkan agar Jemaah haji tidak lupa membawa Headset dan mengatifkan radio saat khutbah jumat, karena materi Khutbah diterjemajkan ke dalam bahasa IndonEsia. Nah, jumat ini kami coba, ternyata benar. Jadi kami bisa khusus mendengar khotib menyampaikan khutbah karena sudah diterjemankan ke bahasa Melayu,” kata Victory.
Hal yang sama juga dikatakan Andi Sanur, Jemaah hajiasal Palembang lainnya. Ia dan Jemaah haji lainnya langsung mengaplikasikan Hp-nya dan membuka menu Radio dan mencari frekuensi 90.0 MHz, langsung tersambung dan ikut mendengarkan khutbah jumat.
“Alhamdulillah, kami mengerti apa yang disampaikan khotib. Subhanallah, nasihatnya luar biasa dan menyentuh,” kata Andi Sanur.
Kontributor sripo di Madinah H Hendra Wijaya melaporkan, di Masjid Nabawi ada dengan frekuensi 90.0 MHz dan di masjid Masjidiil Haram yang menyetel frekuensi di 91.50 FM, yakni siaran langsung berbahasa Indonesia yang diterjemahkan langsung oleh pihak masjid saat Khutbah Jumat.
Sementara itu, bagi jemaah yang ingin mendengar terjemahan khutbah di Masjid Nabawi dapat mendengarkan melalui radio bisa didengar di jalur 90.00 MHz
Menurut salah satu anggota DKM di Masjid Nabawi, mengatakan, dengan cara ini jamaah haji dapat memanfaatkan saluran radio yang tersedia di ponselnya. Kemudian, mendengarkannya melalui headset.