Dukung Karya Anak Bangsa, Driver Ojek Online Pilih Bermitra Dengan Gojek
Dukung Karya Anak Bangsa, Driver Ojek Online Pilih Bermitra Dengan Gojek
Penulis: adi kurniawan | Editor: Hendra Kusuma
Dukung Karya Anak Bangsa, Driver Ojek Online Pilih Bermitra Dengan Gojek
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Para driver Grab berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi mitra Gojek dengan berbagai alasannya.
Beberapa alasan keluar dari para driver, salah satunya menjadi mitra Gojek lebih menjamin kesejahteraan dibandingkan rivalnya itu.
Salah satu driver yang memutuskan untuk beralih ke Gojek Andika Wenas mengatakan, menjadi mitra Gojek lebih sejahtera sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Saya merasa nyaman di Gojek, lebih menguntungkan bagi saya. Bisa menghidupi keluarga saya begitulah juga bagi driver lain. Sama pemikirannya dengan saya, makanya banyak yang pindah,” kata Andika, Jumat (21/6/2019) saat mendaftar bersama ribuan driver lainnya di Bandung.
Hal senada juga dikatakan, Ketua Forum Komunitas Driver Indonesia Muhammad Rahman Tohir mengatakan, tidak heran dengan munculnya fenomena hijrah puluhan driver Grab menjadi mitra Gojek.
Selama ini, para mitra merasa kesulitan dengan sistem pembayaran dari aplikator.
Cang Rahman, begitu panggilan akrabnya mengatakan, bahwa teman-teman driver lebih tertarik dengan sistem pembayaran Gojek dibandingkan Grab.
Dia mengungkapkan, pembayaran Gojek bisa diterima driver per hari, sedangkan Grab pembayaran dilakukan dengan periode tertentu.
“Ini masalah teknis yang membuat teman-teman berbondong-bondong pindah ke Gojek,” katanya.
Cang Rahman berpendapat, teman-teman mitra driver juga merasa lebih aman bekerja dengan perusahaan yang dibangun oleh Nadiem Makarim tersebut.
Seperti kasus driver mitra Go-car yang mengalami kejang-kejang beberapa waktu lalu di Jakarta Selatan.
“Ini juga yang bikin teman-teman driver salut, mereka tentu lebih ingin bekerja, mencari penumpang dengan aman. Langkah Tim Satgas Laka Gojek yang bergerak cepat dan penanggungan uang pengobatan yang cepat tentunya kami apresiasi,” katanya.
Tidak hanya soal pendapatan dan keamanan dalam bekerja atau mencari penumpang, alasan mereka pindah juga karena lebih mendukung karya anak bangsa, atau perusahaan asli Indonesia.
Sedangkan Grab, merupakan perusahaan transportasi berbasis aplikasi online yang berasal dari negara tetangga, Malaysia.